Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi yang Tewas di Sumedang, Tinggalkan Anak Usia 1,5 Tahun

Kompas.com - 03/08/2018, 22:53 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Soeharto (31), sopir taksi online yang ditemukan tewas di semak-semak di lahan Perhutani, Sumedang, Jawa Barat, meninggalkan seorang istri dan anak laki-laki berumur satu setengah tahun.

Soeharto diduga jadi korban perampokan dan penganiayaan oleh penumpangnya sendiri pada Senin atau Selasa lalu.

"Istrinya namanya Irma Sundah masih syok dia. Anaknya satu setengah tahun, namanya Alif," kata Maryati, mertua Soeharto kepada Kompas.com, Jumat (3/8/2018).

Soeharto sekeluarga tinggal di rumah kontrakan tidak jauh dari rumah mertuanya di Komplek Departemen Sosial, Bekasi Timur. Tiap pagi dia selalu menitipkan anaknya sebelum berangkat bekerja. Soalnya, istrinya juga bekerja.

Baca juga: Firasat Tak Enak Dirasakan Mertua Sopir Taksi Online yang Tewas di Sumedang

"Rumah kontrakannya memang tidak jauh dari sini, Tapi sering main di sini. Ini yang membuat kami terkenang," kata Indrawan, mertua Soeharto.

Soeharto dan istrinya menikah tahun 2015, istrinya berprofesi guru bahasa Sunda di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah Pondok Hijau, Bekasi Timur.

Sebelum menjadi sopir taksi online Soeharto bekerja di sebuah perusahaan di Bekasi. Namun dia keluar dari perusahaan dan memilih menjadi sopir taksi online karena menurutnya pendapatannya lebih besar.

Dia mendaftarkan diri untuk menjadi sopir taksi online tahun 2016. Namun akunnya dibekukan.

"Katanya sering pinjemin akunya ke orang, makanya dibekukan. Nggak tahu kapan dibekukanya," kata Indrawan.

Namun dia memiliki banyak teman di Komunitas White Car Indonesia (WCI). Soeharto lalu meminjam mobil dan akun taksi online temanya bernama Kamil.

Senin lalu 30 sekitar pukul 15.00 WIB, dia mendapatkan orderan di daerah Stasiun Cakung menuju Subang, Jawa Barat. Pada sekitar pukul 18.16 WIB, Soeharto memberi pesan via WhatsApp kepada Kamil bahwa dirinya dalam bahaya.

Soeharto mengirim lokasi keberadaanya kepada Kamil dan diketahui berada di daerah Subang, Jawa Barat.

Pada Selasa, Soeharto ditemukan tewas. Jenazahnya ditemukan warga di semak-samak di Sumedang, Jawa Barat dengan luka lebam di seluruh tubuhnya. Diduga dia dibunuh dan mobilnya dibawa para pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com