Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Dugaan Money Laundering pada Kasus Penipuan Bermodus Raja Minyak

Kompas.com - 03/08/2018, 23:03 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga tersangka pelaku penipuan dengan modus hipnotis dan mengaku sebagai raja minyak asal Singapura mengaku telah mempergunakan uang hasil kejahatannya untuk membeli rumah.

"Mereka ini sampai sudah bisa beli rumah. Mereka juga mengirimkan uang hasil kejahatan ke rekening kerabatnya," kata Wadir Krimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Jumat (3/8/2018).

Ia mengatakan, dalam penangkapan tiga tersangka itu polisi juga mengamankan sejumlah buku tabungan dan bukti transfer.

"Kami masih kembangkan apakah ini masuk tindak pidana pencucian uang (money laundering) atau tidak," kata dia.

Baca juga: Wanita Paruh Baya Jadi Target Penipuan Modus Hipnotis Raja Minyak

Tiga tersangka pelaku yang ditangkap dalam kasus itu adalah Dody Dana, Teddy Setiawan, dan Rudy Malalo. Ketiga pelaku memiliki peran khusus dalam beraksi.

Dody berperan sebagai warga Singapura yang berpura-pura bertanya alamat dan mengaku sebagai raja minyak yang hendak membagi-bagikan uang dollar dalam kopernya kepada para janda miskin.

Rudy Malalo berperan sebagai orang tua berpenampilan alim yang tiba-tiba muncul ketika korban tengah berbincang dengan Dody dan berusaha meyakinkan korban agar mau membantu Dody menukarkan dollar dan mau membeli dollar untuk keperluan sedekah.

Sementara Teddy Setiawan bertindak sebagai pria yang tiba-tiba melintas dengan mengendarai mobil putih, serta mengaku sebagai karyawan Bank BRI yang mengajak korban untuk menarik tunai uang tabungannya di Bank. Saat korban memasuki mobil putih, di situlah para pelaku menghipnotis korban sehingga dengan mudah menyerahan hartanya.

Kepada polisi ketiga tersangka mengaku telah melancarkan aksinya sebanyak 11 kali dengan target utama para perempuan paruh baya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com