Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sosok Para Penipu Bermodus Raja Minyak dari Singapura

Kompas.com - 03/08/2018, 17:06 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memperlihatkan sosok tiga tersangka anggota komplotan penipuan yang kerap melancarkan aksi dengan menghipnotis korban dan mengaku sebagai raja minyak dari Singapura.

Seorang tersangka bernama asli Dody Dana perawakannya tinggi besar dengan hidung  mancung. Ia biasanya mengaku sebagai warga Singapura. Ia juga biasanya menyebut dirinya bekerja di sebuah perusahaan minyak dan gas multinasional yang berkantor di Singapura.

"Kalau di kartu nama, nama saya Saim Anan Brother," kata Dody kepada wartawan, Jumat (3/8/2018).

Baca juga: Tertangkapnya Penipu Bermodus Hipnotis Raja Minyak...

Dalam aksinya Dody mengelabuhi korban dengan mengaku ia membawa banyak mata uang dollar di dalam kopernya untuk dibagi-bagikan kepada janda miskin dan kaum duafa.

Tersangka lain bernama Rudy Malalo. Pria paruh baya itu perawakan kurus. Dalam aksinya Rudy biasa berpenampilan rapi, lengkap dengan pecinya di kepalanya agar terlihat sebagai pria saleh.

Perannya meyakinkan korban agar mau menolong untuk menukarkan dollar dan membeli dollar yang ditawarkan Dody.

Tersangka terakhir bernama Teddy Setiawan. Teddy berperan sebagai sopir yang mengendarai mobil dan mengaku sebagai pegawai sebuah bank. Dengan mobil yang dikendarainya Teddy membawa korban dan dua tersangka lainnya menuju sebuah bank untuk pencairan uang korban.

Baca juga: Korban Penipuan Hipnotis Raja Minyak Berupaya Proses Kasunya Secara Hukum

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary mengimbau masyarakat yang pernah bertemu atau menjadi korban penipuan komplotan itu untuk segera melapor.

"Mereka mengaku sudah 11 kali beraksi. Jadi mohon masyarakat perhatikan wajah pelaku yang dirilis di media dan melapor jika merasa menjadi korban," kata Ade di Mapolda Metro Jaya.

Ketiga tersangka ditangkap berdasarkan laporan korban bernama Hannah (60). Hannah mengaku telah ditipu sekitar Rp 40 juta oleh komplotan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com