Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Prostitusi Anak Dilakukan di 5 Tower Apartemen Kalibata City

Kompas.com - 08/08/2018, 14:16 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary mengatakan, sekitar sepertiga dari total jumlah tower di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan ditemukan praktik prostitusi.

Hal ini diketahui setelah pengungkapan kasus prostitusi anak yang dilaporkan pada 2 Agustus lalu.

"Jadi kegiatan prostitusi itu dilakukan di lima tower (Kalibata City). Jadi 5 dari 18 hampir sepertiga tower ya itu diduga digunakan untuk praktik prostitusi ini," ujar Ade di Mapolda Metro Jaya, Rabu (8/8/2018).

Ia mengatakan, tersangka berinisial R dan T alias O merupakan marketing properti yang membantu mempermudah penyewaan apartemen ini. Kepada keduanya polisi mengenakan pasal tentang muncikari.

Baca juga: Lagi, Apartemen Kalibata City Jadi Tempat Prostitusi Anak

"Secara fakta ada 17 unit apartemen dari sekian puluh unit apartemen yang mereka pasarkan digunakan untuk praktik prostitusi ini. Mereka menyediakan fasilitas memudahkan melakukan perbuatan cabul," lanjut Ade.

Menurut Ade, kedua tersangka bukan merupakan pemilik asli unit-unit apartemen tersebut. Pemilik asli menitipkan unit tersebut kepada keduanya untuk menyewakan unit apartemen secara bulanan.

Hingga kini polisi masih menyelidiki keterlibatan pemilik asli unit-unit apartemen ini.

Baca juga: Muncikari Kalibata City Promosikan PSK Anak Lewat Aplikasi Beetalk

"Karena kalau pengakuan pemilik mereka meminta unit apertemennya disewakan secara bulanan, tapi kon kenyataannya disewakan harian. Kami masih dalami soal hal ini," tuturnya.

Tak hanya kedua tersangka, polisi juga menangkap tersangka lain berinisial S alias O. Dalam kasus ini S berperan sebagai muncikari utama yang bertugas mempromosikan PSK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com