Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Seniman yang Diberi Waktu Sepekan Menyelesaikan Karya Seni Bambu di Bundaran HI

Kompas.com - 15/08/2018, 16:47 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seniman Joko Avianto yang membuat karya seni berbahan bambu di kawasan Bundaran HI menyebut, karya tersebut diselesaikannya dalam waktu sepekan.

Joko mengatakan, selama 13 tahun bergelut di dunia seni bambu, ini merupakan pertama kalinya dia diminta untuk membuat sebuah karya seni dengan waktu yang sangat singkat.

"Untuk saya sebuah tantangan mengerjakan (karya seni) dengan struktur 13 meter dalam waktu satu minggu, luar biasa, saya belum pernah. Paling singkat 3 minggu saya mengerjakan karya seperti ini," ujar Joko, saat ditemui di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018).

Joko menceritakan, pembuatan karya seni itu berawal saat dua pekan lalu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memanggil dirinya ke Balai Kota DKI Jakarta.

Baca juga: Saat Karya Seni Bambu Berdiri Kokoh Di Tengah Modernnya Bundaran HI...

 

Di sana, Anies meminta Joko untuk membuatkan sebuah karya seni yang melambangkan kekuatan dan persatuan yang khusus untuk menyambut HUT RI ke-73 dan Asian Games 2018.

"Ditanya, 'bisa enggak merespon lokasi yang katanya tanahnya sejengkal paling mahal di republik ini dengan material yang murah?'," ujar Joko.

Sebelumnya, Joko pernah bertemu Anies pada 2015 di sebuah pameran buku, Frankfurt Book Fair, Jerman, saat Anies masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Saat pertemuan di Balai Kota, Anies menyampaikan tentang konsep yang diinginkan. Joko juga menyampaikan konsep yang dia masukan ke dalam karya seni itu.

Joko menyampaikan mengenai konsep 'getih getah pasukan Majapahit', yang melambangkan kekuatan.

Setelah berdiskusi cukup lama, Joko menyanggupi permintaan Anies. Pada Kamis (9/8/2018), Joko bersama 9 orang lainnya mulai merancang dan membangun instalasi seni itu persis di depan Monumen Selamat Datang.

Kini, karya seni bambu yang dibuat Joko berdiri di lokasi yang sama. Sebanyak 1.500 bambu didatangkan untuk membuat karya seni tersebut.

Dalam sehari, Joko bersama 9 orang lainnya bekerja mulai dari pukul 08.00 hingga 23.00.

Baca juga: Karya Seni dari Bambu Dipasang di Bundaran HI untuk Sambut Asian Games

 

Seluruh pengerjaan dilakukan di lokasi. Agar pengerjaan tidak terganggu, di sekeliling karya seni ditutupi dengan seng.

Selasa (14/8/2018) malam, karya seni tersebut selesai dan Rabu pagi mulai diperihatkan ke publik. Karya seni itu belum selesai sempurna.

Rencananya, ada 8 bendera Merah Putih yang akan dipasang di atas karya seni itu. Pemprov DKI juga akan membuatkan taman di sekeliling karya seni.

Joko mengatakan, rencananya juga akan ada dibuat plakat bagi karya seni bambu itu.

"Nanti di depannya ada plakat, ada caption, ukurannya berapa, siapa pembuatnya, bahannya apa ukurannya apa, dan ada narasi yang singkat dari Pak Gubernur," ujar Joko.

Kompas TV Alasannya JPO tersebut dianggap menghalangi pandangan ke patung Selamat Datang. Pasalnya, patung Selamat Datang jadi simbol penyambut peserta Asian Games 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com