JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi merupakan ketua tim pemenangan pada saat Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat maju pada Pilkada DKI 2017.
Padahal, dulu Prasetio pernah berselisih dengan Basuki atau Ahok ketika dia belum terlalu mengenalnya.
Prasetio mengungkapkan awal-awal hubungannya dengan Ahok saat dia baru menjabat sebagai ketua DPRD.
Baca juga: Ahok Akan Adukan soal Anggaran Siluman Rp 2,1 Triliun kepada Mendagri
"Saya ini sebenarnya preman, kok tiba-tiba saya diberi kesempatan jadi ketua DPRD. Wah kerjanya apa ya ini? Saya enggak tahu. Tapi saya ikut fit and proper dan saya yang terpilih. Akhirnya saya tahu Pak Ahok ini setelah 1-3 bulan," ujar Prasetio saat peluncuran buku "Kebijakan Ahok" di Gedung Filateli, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018).
Prasetio kemudian mau tidak mau harus lebih mengenal Ahok setelah dilantik sebagai gubernur.
Pada saat itulah baru terasa bahwa Ahok begitu ceplas ceplos. Bahkan Ahok berkali-kali menuding DPRD DKI memakan anggaran siluman.
Baca juga: BPKP Juga Temukan Anggaran Siluman di Dinas Kesehatan DKI
Prasetio mengaku dia bingung dengan tudingan Ahok karena belum lama menjabat sebagai ketua dewan. Saat itu dia merasa kesal dengan Ahok.
"Saya sebagai ketua DPRD dan partai pendukung, saya kasih tahu enggak kapok-kapok juga, 'Hok, lo ini hebat, tetapi mulut lo enggak ada etikanya'," kata Prasetio.
Kejadian itu terjadi ketika Ahok mengirimkan APBD yang tidak dibahas bersama DPRD DKI ke Kemendagri.
Baca juga: Pembelaan Diri DPRD soal Tudingan Anggaran Siluman
Namun, justru pada saat mediasi itulah Prasetio semakin sebal dengan Ahok.
"Itu saya pernah hampir berantem sama dia, kondisinya benar-benar panas tuh," kata Prasetio.
Namun semakin lama, Prasetio semakin mengenal Ahok.
Baca juga: Ketua DPRD DKI Bantah Anggotanya Terlibat Usulan Anggaran Siluman
Prasetio mengakui bahwa di balik sikapnya, Ahok menciptakan sistem penganggaran yang transparan. Dia berseloroh di setiap ruangan dinas selalu ada brankas untuk menyimpan uang APBD.
Namun, kini brankas itu sudah seperti sarang ular kobra karena selalu kosong. Semua transaksi dilakukan secara non-tunai.
Dia pun ingin meniru ketegasan Ahok dalam menjalankan pemerintahan.
Baca juga: Tim Angket DPRD DKI Diminta Fokus Selidiki Pengusul Anggaran Siluman
Prasetio mengaku kerap mengingatkan jajaran Pemprov DKI Jakarta. Dia juga tidak akan segan menegur jajaran Pemprov DKI jika bekerja kurang maksimal.
Prasetio mengaku akan menerapkannya tiap rapat badan anggaran bersama SKPD.
"Saya belajar dari sahabat saya Ahok," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.