JAKARTA, KOMPAS.com - Pengawas Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Cempaka Putih Yana Sunandar mengatakan, limbah pemotongan hewan kurban kerap mencemari sungai-sungai di Jakarta.
Ia mengatakan, petugas kerap menemukan potongan-potongan hewan hanyut terbawa arus sehingga menimbulkan bau busuk apabila tidak segera dibersihkan.
"Sering kami menemukan bungkusan-bungkusan berisi potongan hewan begitu, tetapi beberapa tahun belakangan ini sebetulnya sudah agak berkurang. Apalagi warga Cempaka Putih ini sudah cukup sadar untuk tidak membuang sampah ke sungai," ujar Yana ketika dihubungi, Senin (20/8/2018).
Baca juga: Cerita Petugas Kebersihan Temukan 5 Bangkai Kambing di Kali Utan Kayu...
Menurut dia, meningkatnya kesadaran warga buah sosialisasi terkait dampak buruk lingkungan akibat membuang sampah ke sungai.
Namun, ia terkejut jelang hari raya kurban tahun ini petugas justru menemukan limbah berupa lima bangkai kambing mengapung di permukaan sungai Utan Kayu, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Sabtu (18/8/2018).
Menurut Yana, memang ada beberapa penjual kambing musiman menggelar dagangannya di sekitar lokasi tersebut.
Baca juga: Luhut: 340.000 Ton Limbah Industri Masuk ke Citarum
Yana mengatakan, kemungkinan besar kambing mati dibuang para pengendara truk yang hendak mendistribusikan kambing kurban ke berbagai wilayah di Jakarta.
"Memang ada warga yang lihat malamnya banyak truk melintas di Cempaka Putih. Kalau warga sini (Cempaka Putih) sepertinya memang tidak membuang kambing itu karena memang tidak pernah terjadi hal semacam ini di tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Baca juga: Napi Kendalikan Penyelundupan 1,4 Ton Ganja Dalam Tumpukan Limbah Ikan Asin
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengaku prihatin dengan perilaku warga yang tidak ikut serta menjaga kebersihan lingkungan.
"Begitulah warga, yang gampang langsung buang ke kali. Tidak peduli lingkungan," ujar Isnawa, Minggu (19/8/2018).
Hingga kini, pihaknya belum dapat memastikan asal bangkai kambing tersebut.. Meski demikian, ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.