JAKARTA, KOMPAS.com - Anak-anak korban kebakaran kolong tol Lodan yang terjadi Minggu (26/8/2018) lalu membutuhkan peralatan-peralatan sekolah.
Koordinator Warga Korban Kebakaran Tumijan menyatakan, pihaknya sudah mengajukan permohonan bantuan peralatan sekolah, namun bantuan itu belum diterimanya.
"Baru pengajuan kalau alat-alat tulis. Peralatan sekolah lah, sepatu, alat tulis, tas. Katanya sudah di-ACC tapi buktinya belum ada," kata Tumijan saat ditemui di lokasi pengungsian, Rabu (29/8/2018).
Tumijan menuturkan, ada 20 murid SD, 18 murid SMP, dan 18 murid SMA yang kehilangan tempat tinggal pada Minggu lalu.
Ia menyebut anak-anak itu sudah bersekolah secara normal meski kebutuhan sekolahnya belum sepenuhnya terpenuhi.
Baca juga: Petugas Butuh Waktu Lama Padamkan Kebakaran di Gedung BJ Home, Ini Penyebabnya
"Pak Wali datang ke sini membagikan seragam sekolah pada umumnya saja. Seragam SD yang merah-putih, SMP yang biru-putih, SMA abu-abu putih, itu aja," ujar Tumijan.
Meskipun begitu, Tumijan menyebut bantuan lainnya seperti selimut, pakaian layak pakai, hingga makanan siap saji masih memenuhi kebutuhan para warga yang mengungsi.
Adapun jumlah warga yang mengungsi akibat kebakaran diperkirakan mencapai 422 jiwa yang terdiri dari 129 KK.
Pemukiman warga di kolong tol di kawasan Lodan, Jakarta Utara, terbakar hebat pada Minggu dini hari lalu. Kebakaran diduga terjadi akibat korsleting listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.