JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung mengatakan, saat meninggalkan hotel, pria bermasker yang dicurigai sebagai pembunuh WNA China berinisial HSP sempat meminta petugas hotel tak membersihkan kamar.
"Tapi enggak boleh dibersihin kamarnya (saat meninggalkan hotel)," ujar Tahan, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (30/8/2018).
Ia mengatakan, pria bermasker tersebut melakukan check-in di hotel tersebut sekitar pukul 15.00 WIB pada Kamis (23/8/2018). Menurut Tahan, pria bermasker tersebut melakukan check-in bersama korban.
Pria itu kemudian meninggalkan hotel pada Kamis malam sekitar pukul 23.00 WIB. Padahal, ia menyewa hotel untuk tiga hari.
Baca juga: Kamar Hotel Tempat Tewasnya Perempuan China Disewa 3 Hari oleh Pria Bermasker
"Pada saat (pria bermasker) meninggalkan hotel, belum ada yang curiga," tutur Tahan.
Tahan menyebut, sejauh ini pria bermasker itulah yang dicurigai menjadi pembunuh WNA China tersebut.
Sebab, saat meninggalkan hotel, pria bermasker tersebut tak tampak bersama korban.
Meski demikian, untuk memastikan hal ini, pihaknya akan menggali keterangan kepada lebih banyak saksi dan mengumpulkan bukti-bukti di sekitar TKP.
Diberitakan sebelumnya, pada Minggu (26/8/2018), petugas hotel menengok kamar yang ditempati HSP.
Baca juga: Terungkapnya Identitas Perempuan yang Tewas Dibunuh di Hotel di Gambir
Hal itu karena waktu sewa kamar telah habis. Saat pintu kamar diketuk, tak ada jawaban dari dalam, sementara pintu masih terkunci.
Petugas berinisiatif untuk membuka kamar dengan kunci cadangan. Saat dibuka, petugas terkejut melihat HSP sudah tewas di atas tempat tidur.
Korban ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusuk di tubuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.