Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TBM Kolong "Flyover" Ciputat Rangkul Anak Punk untuk Hapus Kesan Negatif

Kompas.com - 03/09/2018, 08:53 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Taman Baca Masyarakat (TBM) kolong "flyover" Ciputat masih eksis setelah didirikan dua tahun lalu, Juni 2016.

Salah satu pendirinya, Doni, mengatakan, setelah dua tahun, gangguan masih tetap dialami setiap harinya.

"Kolong ini kan lokasi yang sebelumnya dikesankan negatif, nah ternyata enggak semua bersih karena sudah mendarah daging. Ujung-ujunnya masih sering orang melakukan hal negatif di sini," kata Doni, ditemui di TBM tersebut, Sabtu (1/9/2018).

Doni menyebut, setiap harinya masih ada saja sekelompok orang yang tidur-tiduran, nongkrong, pacaran, hingga minum-minuman di area TBM.

Baca juga: Menengok Taman Baca Masyarakat Kolong di Jalan Layang Ciputat

Untuk itu, kata Doni, pihaknya kini berusaha mendekatkan diri ke komunitas punk yang selama ini menyalahgunakan area TBM.

Dengan mendekatkan diri, komunitas punk diharap mampu berperilaku baik di TBM.

"Dengan adanya anak punk di sini memberi gambaran TBM masih negatif. Gimana supaya bersih, kami lakukan pendekatan ke mereka," ujar Doni.

TBM kolong sendiri didirikan atas keresahan Doni dan teman-temannya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Berangkat dari hal itu, lanjut Doni, pihaknya kemudian membuat tim yang terdiri dari lima orang guna mencari lokasi di sekitar wilayah Tangsel.

Dalam pencarian tersebut, Doni dan teman-temannya dipertemukan dengan komunitas kepemudaan sekaligus kelompok penggemar musisi Iwan Fals, OI, Tangsel.

Doni mengatakan, diskusi digelar dengan OI Tangsel di kolong jalan layang Ciputat. OI Tangsel sebelumnya melakukan kegiatan penghijauan dan pembuatan mural di kolong jalan layang tersebut.

Baca juga: Cerita Menyulap Kolong Flyover yang Bau Pesing Jadi Taman Baca

Proses diskusi yang dilakukan sejak Februari 2016 itu akhirnya membuahkan hasil dengan didirikannya TBM kolong pada 4 Juni 2016.

Dengan memanfaatkan sebuah bangunan terbengkalai di bawah kolong jalan layang Ciputat, 'Komunitas FISIP Mengajar' menyulap tempat tersebut jadi ramai dengan kegiatan warga membaca dan berkumpul.

Ada juga kegiatan bimbingan belajar setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu. Adapun di hari Minggu, ada kelas kreatif bagi anak-anak dan ibu mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com