Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kampung Apung yang Dulunya Seindah Kawasan Pondok Indah

Kompas.com - 12/09/2018, 18:40 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampung Teko atau dikenal dengan sebutan Kampung Apung berada di Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.

Dinamakan Kampung Apung karena kawasan seluas 3 hektar dan dihuni sekitar 200 Kepala Keluarga (KK) itu berada di atas air, sehingga seolah-olah mengapung.

Djuhri, tokoh masyarakat Kampung Apung mengungkapkan, nama Kampung Apung telah menjadi branding kawasan itu sejak diberitakan oleh media cetak maupun online.

60 tahun sudah pria itu menetap di Kampung Apung. Dia menjadi saksi perubahan yang terjadi pada kawasan tersebut.

Dulunya, kata Djuhri, kawasan Kampung Apung adalah wilayah asri layaknya kawasan Pondok Indah.

Baca juga: Cerita Pasukan Oranye Bersihkan Kampung Apung, Gatal-gatal dan Gunakan Jangkar

Warga suka menghabiskan waktu luang untuk berkumpul di sebelah permakaman.

Sebuah tanah lapang di tengah perkampungan, lanjut dia, biasa digunakan warga untuk bermain bulu tangkis atau sepak bola.

"Kampung ini begitu indah dan asri seperti Pondok Indah lah, khususnya tahun 80-an. Ada pemakaman umum yang letaknya lebih tinggi dari pemukiman warga dan sawah produktif di belakang kampung. Tapi, semua berubah seperti ini sejak ada pembangunan dari pihak pengembang," ujar Djuhri, kepada Kompas.com, Rabu (12/9/2018).

Ia mengungkapkan, pada tahun 1988, ada pembangunan kompleks pergudangan dari pihak pengembang di sekitar Kampung Apung.

Kampung Teko atau dikenal dengan sebutan Kampung Apung berada di Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.  Dinamakan Kampung Apung karena kawasan seluas 3 hektar dan dihuni sekitar 200 Kepala Keluarga (KK) itu berada di atas air sehingga seolah-olah mengapung. Foto diambil Rabu (11/9/2018)KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Kampung Teko atau dikenal dengan sebutan Kampung Apung berada di Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Dinamakan Kampung Apung karena kawasan seluas 3 hektar dan dihuni sekitar 200 Kepala Keluarga (KK) itu berada di atas air sehingga seolah-olah mengapung. Foto diambil Rabu (11/9/2018)

 

Pembangunan itu membuat daerah resapan air untuk irigasi sawah produktif milik warga dan saluran air menuju Kali Angke, harus ditimbun.

Akibatnya, perkampungan warga mulai tergenang secara perlahan hingga saat ini.

"Akibat proses pembangunan tadi (kompleks pergudangan), perlahan-lahan kampung kita jadi banjir. Puncaknya dari tahun 1990 hingga saat ini karena saluran air itu diuruk," kata dia.

Kompas.com mencoba menelusuri Kampung Apung. Sebuah jembatan menjadi akses ke dalam kampung yang berjarak 50 meter dari Jalan Kapuk Raya, Cengkareng, itu.

Saat memasuki kawasan kampung, genangan air berwarna hijau dengan tumpukan sampah di atasnya seketika menyambut.

Baca juga: Berkat Pasukan Oranye, Kampung Apung Bersih dari Sampah dan Eceng Gondok

Kendati demikian, tidak tercium bau menyengat seperti genangan air kotor pada umumnya. Rumah-rumah warga pun tampak berdiri kokoh di atas air dengan fondasi kayu.

Rumah di dalam kampung ini tampak dibangun berdempetan.

Di ujung kampung, terdapat toilet umum yang digunakan warga untuk buang air besar dan mandi dengan menggunakan air yang dipompa dari sumur.

Sumur tersebut berada tepat di depan toilet umum, dan sedang tergenang air. Ada pula bangunan bekas penangkaran lele yang telah ditumbuhi enceng gondok dan tergenang air.

Sementara, mushala yang terletak di tengah-tengah kawasan penduduk itu menjadi tempat berkumpulnya warga untuk beribadah, atau sekadar menghabiskan waktu bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com