Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Macet ke Arah Bandara Soekarno-Hatta Menurut Jasa Marga

Kompas.com - 14/09/2018, 07:57 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG KOTA, KOMPAS.com — PT Jasa Marga Persero Tbk menyebutkan, proyek jalan di Rawa Bokor, Jakarta Barat, menuju Tangerang menyebabkan kemacetan hingga ke arah Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Kamis (13/9/2018) malam.

"Dampak adanya pekerjaan di jalan arteri selepas off ramp (jalan keluar jalur utama Rawa Bokor (Km 32)," kata AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru, Kamis.

Kasatlantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Agung Wuryanto menyebutkan, pihaknya bersama Induk Jaya 5 Ditlantas Polda Metro Jaya dan Jasa Marga berkoordinasi untuk mengatur rekayasa lalu lintas akibat kemacetan yang terjadi hari itu.

Baca juga: Macet ke Arah Bandara Soekarno-Hatta, Jasa Marga Siapkan Contraflow

Rekayasa lalu lintas dilakukan untuk mengurai kepadatan pengguna jalan menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Sebab, polisi menemukan pengendara-pengendara yang melintas tak beraturan.

"Kemacetan terjadi akibat pengguna jalan tidak disiplin yang akan menuju wilayah Benda atau Tangrerang sehingga kami menutup akes Rawabokor ke Tangerang dengan rekayasa lantas untuk melewati wilayah Bandara Soekarno-Hatta," kata Agung kepada Kompas.com, Kamis malam.

Akibatnya, Jasa Marga bersama aparat polisi satlantas setempat bekerja sama untuk memberlakukan sistem buka-tutup jalan di Km 32 Rawa Bokor.

Mereka mengimbau agar pengendara arah Bandara menggunakan lajur paling kanan untuk menghindari antrean.

Baca juga: Macet ke Bandara Soekarno-Hatta, Polisi Tutup Akses Rawa Bokor ke Benda

Sementara itu, polisi satlantas turun ke lapangan lebih dulu untuk mengurai kemacetan pada jam pulang kerja, Kamis pukul 17.00 WIB.

Selanjutnya, Jasa Marga bersama pihak kepolisian telah mempersiapkan sistem contraflow apabila buka-tutup tetap tidak memberikan dampak dalam kemacetan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com