JAKARTA, KOMPAS.com - General Manager Kalibata City Ishak Lopung mengaku telah melakukan langkah-langkah antisipatif mencegah praktik prostitusi. Langkah yang belum lama dijalankan ini, diyakini Ishak, bakal menghapus citra buruk ke Apartemen Kalibata City.
"Kami lakukan Gerakan Tertib Hunian, kami rutin lakukan tiap hari, oleh empat tim," ujar Ishak ketika dihubungi, Senin (17/9/2018).
Gerakan yang dimaksud itu seperti razia kependudukan. Tim dari pengelola dan petugas keamanan mendatangi pintu-pintu unit dari pukul 17.00-19.00 untuk memeriksa penghuninya. Penghuni akan ditanya apakah ada tamu atau tambahan penghuni.
Mereka juga diminta menunjukkan KTP dan surat sewa-menyewanya.
Baca juga: Perwakilan Warga Kalibata City Nilai Penanganan Prostitusi Sebatas Tempel Larangan
Jika ada penghuni yang merupakan penyewa harian, maka akan langsung ditindak oleh pihak keamanan. Sebab penyewa harian diduga adalah mereka yang melakukan praktik prostitusi.
"Kalau harian, kita paggil ke sekuriti untuk dipanggil broker (agennya). Kalau ada anak di bawah umur, kami hubungi orangtuanya," kata Ishak.
Soal usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan nama dan foto tamu, kata Ishak, sudah dilakukan sejak lama di Kalibata City. Ishak mengatakan prosedur itu memang dijalankan oleh pihak keamanan.
"Kalau foto tamu kan sudah ada kamera CCTV. Tamu juga harus isi buku tamu kok," ujar dia.
Baca juga: Pengelola Kalibata City Bingung dengan Rencana Pencegahan Prostitusi
Sebelumnya, melalui akun instagram pribadinya @aniesbaswedan, Gubernur DKI Jakarta mengunggah agenda kunjungannya ke Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Minggu (16/9/2018).
Ia menyambangi apartemen yang kerap menjadi sorotan publik karena maraknya praktik prostitusi tersebut. Dalam kunjungannya ini, Anies bertemu dengan pengelola apartemen untuk membicarakan dan mencari jalan keluar terkait isu prostitusi tersebut.
Salah satu poin yang disampaikan Anies adalah rencananya mendokumentasikan dan mempublikasikan tamu atau pelanggan prostitusi kepada masyarakat luas sebagai upaya pencegahan prostitusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.