Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Grab Benhil Sepi, Demo Ojek "Online" Pindah ke Lippo Kuningan

Kompas.com - 19/09/2018, 14:57 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi ojek online yang tergabung dalam komunitas Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) melakukan aksi unjuk rasa di kantor operasional Grab, Jalan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2018).

"Naikkan tarif sekarang juga demi kesejahteraan pengemudi," ujar salah seorang orator demo di depan kantor operasional Grab, Rabu.

Pengamatan Kompas.com di lokasi, kantor operasional Grab tampak tutup. Tidak ada tanda-tanda aktivitas di dalam kantor karena pintu gerbang digembok.

Baca juga: 50.000 Ojek Online Akan Demo di Kantor Grab Pekan Depan

Setelah melakukan orasi sekitar 30 menit, para pengunjuk rasa memutuskan pindah lokasi ke Kantor Pusat Grab di Lippo Kuningan, Jakarta Selatan.

Para pendemo telah menyegel kantor operasional grab menggunakan spanduk bertuliskan Grab menghisap darah dan keringat ojol dan kantor disegel, Rabu (19/9/2018).KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Para pendemo telah menyegel kantor operasional grab menggunakan spanduk bertuliskan Grab menghisap darah dan keringat ojol dan kantor disegel, Rabu (19/9/2018).
Massa mulai bergerak sekitar pukul 11.30.

Sebelum pindah, para pendemo memasang spanduk bertuliskan "Grab mengisap darah dan keringat ojol" dan "kantor disegel".

Baca juga: Pejalan Kaki di Bekasi Keluhkan Ojek Online yang Parkir di Badan Trotoar

Lantai kantor operasional Grab juga dicorat-coret dengan tulisan, "Grab penjajah".

Hingga pukul 12.30, aksi unjuk rasa belum dimulai di Kantor Grab, Lippo Kuningan, Jakarta Selatan.

Aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Selatan terlihat bersiaga di lokasi.

Baca juga: Rencana Kemenhub Buat Aplikasi Transportasi Online, Ini Kata Pengemudi Ojek Online

Para pendemo telah menyegel kantor operasional grab menggunakan spanduk bertuliskan Grab menghisap darah dan keringat ojol dan kantor disegel, Rabu (19/9/2018).KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Para pendemo telah menyegel kantor operasional grab menggunakan spanduk bertuliskan Grab menghisap darah dan keringat ojol dan kantor disegel, Rabu (19/9/2018).
Diberitakan sebelumnya, Ketua Presidium Gerakan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda) Igun Wicaksono mengatakan, demo tersebut merupakan aksi lanjutan untuk menyampaikan tuntutan para pengemudi ojek online yang sempat tertunda karena adanya penyelenggaraan Asian Games 2018.

Ada tiga tuntutan yang akan disampaikan kepada aplikator. 

Tuntutan pertama yakni adanya perjanjian kemitraan antara aplikator dan pengemudi ojek online yang adil dan transparan.

Baca juga: Polisi Selidiki Video Diduga Pencurian Motor Bermodus Ojek Online

Kedua adalah aplikator menggunakan mekanisme tarif dasar berdasarkan rumus transportasi, bukan supply demand algoritma. Tuntutan terakhir adalah menghilangkan potongan komisi 20 persen bagi aplikator.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com