Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Kemenhub Buat Aplikasi Transportasi Online, Ini Kata Pengemudi Ojek Online

Kompas.com - 16/09/2018, 20:34 WIB
Dean Pahrevi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan berencana membuat sebuah aplikasi transportasi online berplat merah yang dikelolal Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Terkait hal tersebut, Yanto salah satu pengemudi ojek online mengatakan, tidak mempermasalahkan apabila wacana Kemenhub terealisasi. Sebab, makin banyak saingan makin bagus bagi pengemudi ojek online.

"Bagus ya kalau semakin banyak persaingan, jadi makin memikirkan driver-driver-nya jadi berpikir bagaimana supaya driver-nya tidak pindah apabila yang dibuat pemerintah lebih baik. Jadi para vendor bisa lebih memikirkan kesejahteraan drivernya seperti tambahin bonus segala macam," kata Yanto kepada Kompas.com, Minggu (16/9/2018).

Baca juga: Kemenhub Siapkan Aplikasi Transportasi Online Pelat Merah

Hal senada dikatakan Hafizh selaku pengemudi online lainnya, dia menyambut baik wacana Kemenhub membuat aplikasi transportasi online. Menurut dia,  masyarakat bisa memiliki banyak pilihan untuk menggunakan jasa transportasi online.

"Bagus cuma balik lagi ke penerapannya apakah efektif dan efisien sehingga jangan sampai mematikan driver ojol yang sudah ada atau kalau bisa ya driver ojol yang ada diajak kerjasama buat dapetin keuntungan yang lebih bagus tanpa merugikan dan meribetkan siapapun, baik driver, masyarakat sampai pihak BUMN itu sendiri," ujar Hafizh.

Berbeda dengan Yanto dan Hafizh, Prabowo pengemudi ojek online lainnya justru tidak setuju dengan wacana Kemenhub tersebut. Baginya, semakin banyak persaingan maka semakin sulit pengemudi ojek online dalam mencari pelanggan.

Baca juga: 50.000 Ojek Online Akan Demo di Kantor Grab Pekan Depan

"Kurang setuju yah, karena dengan peraturan ganjil-genap aja sudah menyulitkan driver untuk bisa narik, ditambah lagi kalau sampai ada persaingan daru pihak BUMN dengan plat merah pasti bakal matiin usaha ojol ini," ucap Prabowo.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengapungkan wacana membuat sebuah aplikasi transportasi online pelat merah yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Rencananya, Kemenhub akan bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia (Persero) dalam merealisasikan wacana tersebut. PT Telkom Indonesia akan merancang konsep aplikasi transportasi online tersebut.

Kompas TV Pengemudi yang terbukti melanggar langsung diberikan sanksi untuk memberikan efek jera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com