Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasudin Kehutanan Jakbar Tak Setuju Pembangunan Trotoar dengan Menebang Pohon

Kompas.com - 19/09/2018, 19:12 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Kehutanan Jakarta Barat M Aris Firmansyah tidak sepakat dengan proyek pembangunan trotoar atau pelebaran jalan yang mengorbankan penebangan pohon seperti yang terjadi di Jalan Panjang, Kebon Jeruk.

Sebab, penebangan pohon dinilai dapat mengurangi penghijauan. 

"Sejujurnya namanya kami (dinas) pertamanan tugasnya kami menanam pohon dan menghijaukan Jakarta. Saya memang agak enggak pro sama konsep pembangunan saat ini," ujar Aris, di Gedung Wali Kota Jakarta Barat, Rabu (19/9/2018).

Baca juga: Penebangan Pohon di Jakarta Harus Melalui Izin PTSP

Ia menilai penebangan pohon berdampak pada target 30 persen RTH di Jakarta Barat. Akibatnya, Jakarta Barat menjadi panas lantaran daerah serapan air berkurang.

"Nanam pohon setinggi sebesar itu bukan waktu satu dua hari, tetapi puluhan tahun. Apa enggak ada konsep yang bagus biar pohon enggak ditebang," katanya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Seksi Kehutanan Suku Dinas Kehutanan Jakarta Barat Hidayat mengatakan, siapa pun yang ingin melakukan penebangan atau penanaman pohon agar menginformasikan ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), termasuk untuk pelebaran jalan atau trotoar.

Baca juga: Kepala BPTSP: Izin Penebangan Pohon untuk Proyek LRT Keluar Besok

Ia berharap penanggung jawab proyek juga menyediakan ruang hijau.

"Kayak trotoar, sisakan ruang, biar ada space untuk kami tanam. Walaupun di lapangan bawahnya masih beraspal, itu yang agak susah," kata Hidayat.

Belum lama ini, Suku Dinas Kehutanan Jakarta Barat telah menyelesaikan penataan penghijauan di enam titik jalur hijau menyambut Asian Games 2018 pada Agustus lalu.

Baca juga: Penebangan Pohon untuk Lapangan Golf Arcamanik Dihentikan

Keenam titik taman tersebut yaitu Jalan Tomang, Jalan Tubagus Angke-Kalijodo, Jalan Hayam Wuruk (LTC Glodok), Jalan Kunir Kota Tua, Jalan Layang Pasar Pagi, dan Jalan Kyai Tapa (Tugu Reformasi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com