Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Cucu Keponakan Benyamin Sueb Ancam Warga dengan Belati

Kompas.com - 20/09/2018, 15:02 WIB
David Oliver Purba,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Adi Yudha, cucu keponakan Benyamin Sueb, tewas dikeroyok empat orang tak dikenal. Saat ada warga hendak menolong Adi, mereka malah diancam oleh para pengeroyok.

Menurut paman Adi, saat itu, Adi sedang dikejar dua pelaku di sekitar Jembatan Haji Ung, Kemayoran, Minggu (16/9/2018). Adi terjatuh di depan beberapa warga yang sedang duduk di lokasi tersebut.

Saat hendak menolong, salah satu pelaku menunjukkan belati dan mengancam akan menusuk warga jika mencoba menolong Adi.

"Ada tiga orang lagi nongkrong terus diancam. Oknumnya berdua. Pas satu warga berdiri, diancam. 'Masuk, kalau enggak gue sikat semua lu'. Ya, warga takutlah," ujar Yudi kepada Kompas.com di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2018).

Baca juga: Cucu Keponakan Benyamin Sueb Tewas Ditusuk di Kemayoran

Selain mengancam menggunakan belati, pelaku lainnya berpura-pura mengeluarkan senjata api dari balik jaketnya. Namun, tidak diketahui pasti apakah benar ada senjata api yang dimiliki pelaku.

Ancaman juga dilakukan terhadap seorang warga yang berada di sebuah gang tempat Adi ditusuk. Warga tersebut akhirnya masuk ke dalam rumahnya.

"Ngancam-ngancam juga kayak mau ngeluarin pistol gitu," ujar Yudi.

Cucu keponakan seniman Betawi Benyamin Sueb, Adi Yudha, ditikam hingga tewas di sekitar Jembatan Haji Ung, Kelurahan Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018) dini hari.

Baca juga: Kronologi Penusukan Cucu Keponakan Benyamin Sueb hingga Tewas

Dari keterangan sejumlah saksi, keempat pelaku sedang merayakan pesta ulang tahun salah satu dari mereka. Namun, karena dinilai membuat keributan, Adi mendatangi para pelaku untuk menegur.

Oleh karena tidak senang keempat pelaku berbalik menantang Adi. Kalah jumlah Adi kabur tapi dikejar dua pelaku. Di sebuah gang kecil, Adi ditusuk dua kali di ulu hati dan punggung hingga tewas.

Dari keterangan sejumlah saksi, para pelaku memiliki ciri berbadan tinggi tegap, serta memiliki potongan rambut cepak. Seorang pelaku menggunakan sepeda motor Kawasaki Ninja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com