Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Curhat Penumpang Lion Air Tak Dapat Tempat Duduk di Pesawat

Kompas.com - 24/09/2018, 16:26 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilik akun Satwika Ika mencurahkan kekecewaannya terhadap maskapai penerbangan Lion Air di Facebook, Minggu (23/9/2018).

Ika menceritakan, pada Minggu (16/9/2018), ia hendak melakukan penerbangan dari Palembang menuju Jakarta.

Ika kemudian memesan tiket dan mendapatkan nomor kursi 35F.

Namun, kejadian aneh dialaminya karena tidak ada kursi 35F di dalam pesawat tersebut.

Ika kaget karena nomor kursi di pesawat tersebut hanya sampai nomor 34.

"Ketika saya naik pesawat, ternyata kursinya cuma sampai nomor 34, sedangkan nomor kursi saya 35. Terus saya duduk di mana dong?" tulis Ika.

Karyawati swasta ini kemudian menanyakan hal tersebut kepada pramugari. Ia kecewa dengan tanggapan dua pramugari yang dinilainya kurang sopan.

"Kok nomor kursinya cuma sampai 34, Mbak. Saya dapat nomor 35," tanya Ika kepada pramugari.

"Standby saja dulu. Nanti pasti dapat kursi," kata salah seorang pramugari sambil berjalan pergi.

Ika mengikuti instruksi pramugari dengan mundur ke dekat toilet. Tak puas, ia menanyakan ke pramugari lainnya bernama Sherryl perihal masalah tersebut. 

"Mbak, kok bisa ya kursinya cuma sampai 34, sedangkan saya nomor 35," tanya Ika. 

"Di web check in itu konfigurasinya untuk pesawat besar, sedangkan ini kami pakai pesawat kecil," kata pramugari tersebut.

Tak lama Ika diminta pramugari menempati kursi nomor 34 di dekat jendela yang saat itu masih kosong.

Namun, selang beberapa menit, pemilik kursi datang dan Ika kembali harus berdiri.

Ia kembali menanyakan nasibnya. Lagi-lagi ia diminta duduk di kursi kosong. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com