Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Siswa Demo, Honor Penari Ratoh Jaroe SMAN 46 Akhirnya Ditambah

Kompas.com - 04/10/2018, 09:00 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski hanya melibatkan 81 siswanya dalam tari ratoh jaroe pada  upacara pembukaan Asian Games 2018, SMAN 46 Jakarta juga menghadapi kekisruhan soal honor bagi para penarinya. Kekisruhan ini mencapai puncaknya pada 28 Setember lalu ketika dua angkatan siswa memilih mendemo guru-guru mereka.

"Kami demo Jumat kemarin itu sekitar pukul 11.00, demo dan nyanyi-nyanyi minta penjelasan," kata salah satu siswa yang tak ingin disebutkan namanya, Senin (1/10/2018).

Siswa itu mengatakan ia dan teman-temannya terpaksa menggelar demo lantaran tak mendapat penjelasan soal honor para penari. Padahal, mereka sudah bertanya ke guru hingga kepala sekolah.

"Kurang ada itikad baik ketika kami minta transparansi dana," ujar siswa itu.

Baca juga: Setelah Didemo, SMAN 46 Akhirnya Bayarkan Honor Penari Ratoh Jaroe

Pihak sekolah, kata siswa itu, hanya memberikan Rp 650.000 ke 81 siswi penari. Padahal, panitia Asian Games Inasgoc memberi honor Rp 200.000 untuk tiap sesi latihan yang totalnya sebanyak 13 kali.

Para siswa menduga masih ada sisa anggaran Rp 88 juta dari Rp 200 juta yang tak diketahui ke mana larinya.

"Pas kami nanya yang pertama kali minta perincian itu, kata guru itu enggak perlu karena itu rahasia," ujar dia.

Akhirnya dibayarkan

Demo itu akhirnya membuat pihak sekolah menuruti kemauan siswa. Juru Bicara SMAN 46 Jakarta Maryana Sipayung mengatakan, pihaknya akhirnya membayarkan sisa honor itu pada Rabu kemarin atau lima hari setelah para guru didemo para siswa.

"Sudah diberikan honornya, kami bagi ke mereka. Sebenarnya itu bukan milik mereka pure ya, untuk sekolah, tapi karena mereka minta ya kami kasih aja. Namanya anak minta ya sudah kami kasih kan orangtua ke anaknya, baik kan," kata Maryana ketika dihubungi, Rabu.

Baca juga: Pertanyakan Honor Penari Ratoh Jaroe, Pelajar SMAN 46 Jakarta Demo

Honor yang diberikan kemarin sebesar Rp 715.000 untuk satu penari. Jika ditotal dengan honor sebelumnya yang sebesar Rp 650.000, maka akhirnya satu penari mendapat Rp 1.365.000.

Menurut Maryana, seharusnya penari tak menerima penuh honor itu lantaran itu adalah biaya operasional selama 13 kali latihan. Namun pihak sekolah akhirnya memberikan lantaran siswa lainnya menggelar demo. Maryana berharap siswa tak perlu demo dan bisa meminta baik-baik.

"Yang penting anak happy lah enggak apa-apa. Emaknya yang nganterin ke sana sampai malam enggak dapat malah di-bully, ya kan," kata Maryana.

Sebelumnya ramai dikabarkan para penari ratoh jaroe tak kunjung menerima honor atas penampilannya di Asian Games.

Panitia pelaksana (panpel) Asian Games 2018 (Inasgoc) menyebutkan bahwa mereka sudah menyelesaikan pembayaran biaya operasional untuk 2.000 penari pada upacara pembukaan. Pembayaran dilakukan dalam tiga tahap. Namun tiap penari menerima jumlah yang berbeda tergantung kebijakan sekolahnya.

Baca juga: Inasgoc Sebut Sudah Bayarkan Honor Penari Ratoh Jaroe ke Rekening Sekolah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com