JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku prihatin atas ditetapkannya Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin sebagai tersangka suap perizinan proyek Meikarta.
Tjahjo menuturkan, berdasarkan catatan Kementerian Dalam Negeri, terdapat 90 kepala daerah yang terjerat kasus korupsi.
"Ya mau ngomong apa. Saya selalu sedih, saya prihatin, apapun mereka adalah mitra kami, saudara kami, tapi tolonglah memahami area rawan korupsi," kata Tjahjo, di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (16/10/2018).
Baca juga: Selain Suap, Bupati Bekasi Juga Disangka Terima Gratifikasi
Tjahjo menyebut, area rawan korupsi yang dimaksudnya adalah perencanaan anggaran, dana hibah bantuan sosial, distribusi pajak, mekanisme jual beli barang dan jasa, hingga soal perizinan yang menjerat Neneng.
Ia menambahkan, Kemendagri telah melakukan upaya pencegahan melalui Diklat serta membawa kepala daerah yang baru dilantik ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Semua sudah. Jadi, kembali ke integritas dari yang bersangkutan. Memang godaan banyak," ujar Tjahjo.
Sebelumnya, KPK menangkap dan menetapkan Neneng sebagai tersangka kasus suap perizinan proyek Meikarta pada Senin (15/10/2018) kemarin.
Neneng diduga dijanjikan uang Rp 13 miliar oleh pengembang Lippo Group. Selain Neneng, KPK juga menetapkan empat orang lainnya sebagai penerima suap.
Masing-masing yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bekasi Jamaluddin dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Sahat MBJ Nahor. Kemudian, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati.
Baca juga: Terkait Suap Izin Meikarta, Bupati Bekasi dan 4 Pejabat Lainnya Diduga Terima Rp 7 Miliar
Selain itu, KPK juga menetapkan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi Neneng Rahmi sebagai tersangka.
Sementara itu, KPK menetapkan empat orang lain sebagai tersangka pemberi suap. Masing-masing yakni Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro.
Kemudian, Taryudi dan Fitra Djaja Purnama yang merupakan konsultan Lippo Group. Selain itu, satu tersangka pemberi suap lainnya adalah Henry Jasmen yang merupakan pegawai Lippo Group.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.