Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Bongkar Pasar Jabon, Pedagang Amankan Barang Dagangan

Kompas.com - 17/10/2018, 13:22 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA,KOMPAS.com - Sejumlah lapak di Pasar Jabon, RW 010, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, dibongkar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Rabu (17/10/2018) pukul 09.35 WIB.
 
Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejak pukul 08.00-09.00 WIB, tidak terlihat adanya aktivitas pedagang. Rolling door kios-kios tertutup rapat dan tak terlihat pedagang yang menjaga lapaknya.

Pada area lapak terbuka pedagang daging, tak terlihat satu pun barang dagangan yang tersisa. Hanya ada beberapa papan talenan daging yang tersisa di lapak.

Sementara pada beberapa area lapak tertutup, masih menyisakan gerobak dagang dan bangku-bangku tempat makan.

Baca juga: Pasar Jabon, Berawal dari Lahan Tak Terawat hingga Pasar Malam

Petugas Satpol PP dengan alat pemukul, membongkar area lapak terbuka.

Kedatangan mereka membuat sejumlah pedagang yang bersembunyi di belakang pasar keluar ke area pembongkaran.

Menyaksikan pembongkaran lapak, tiga orang dari kerumunan pedagang menghampiri sebuah lapak.

Mereka mengangkut barang-barang dagangan milik seorang pedagang lainnya yang tidak ada di lokasi.

Satpol PP membongkar sebagian lapak Pasar Jabon, RW 010, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat pada Rabu (17/10/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Satpol PP membongkar sebagian lapak Pasar Jabon, RW 010, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat pada Rabu (17/10/2018).

 

Barang-barang tersebut seperti bumbu-bumbu dapur, timbangan, dan keranjang-keranjang yang tersimpan di kolong meja lapak.

"Bukan punya saya ini, yang punya lagi enggak ada, saya cuma nyelamtin saja. Katanya kan yang mau dibongkar sebelah sana (lapak depan), tapi ternyata sebelah sini (lapak dalam)," kata pedagang bernama Walginah, di lokasi.

Ia menyebut, lapak depan sebelah kanan hingga belakang pasar yang menurut informasi akan dibongkar.

Namun, ternyata hari ini pembongkaran dilakukan di area tengah pasar.

Baca juga: Satpol PP Jakarta Barat Bongkar Pasar Jabon Besok

"Kemarin sudah pada nyelametin barang-barangnya dan disuruh tutup, tapi ini tetangga saya lah ini, dia ternyata masih ninggalin barang, kita selametin lah," kata dia.

Walginah dibantu oleh dua orang lainnya mengangkut-angkut barang. Mereka memindahkan barang milik pedagang tersebut ke lapak belakang yang tidak masuk area pembongkaran.

Pasar Jabon dibongkar lantaran berdiri di tanah milik pemerintah dan tidak memiliki keterangan izin berdagang.

Pasar tersebut awalnya dibangun warga dengan merapikan lahan tak terurus, sampai terbentuknya pasar tradisional untuk para warga Meruya Utara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com