Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Penumpang Lion Air Bergenggaman Tangan dan Menangis di Crisis Center

Kompas.com - 29/10/2018, 15:58 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Keluarga penumpang pesawat Lion Air JT 610 terlihat terus mendatangi crisis center yang dibuka pihak Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Senin (29/10/2018).

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejak pukul 11.00 hingga 15.30, keluarga penumpang datang dan langsung masuk ke dalam crisis center.

Sambil menangis, beberapa anggota keluarga penumpang menanyakan informasi terkait penumpang pesawat yang berangkat dari Bandara Soetta menuju Pangkal Pinang itu.

Baca juga: Kerabat Korban Jatuhnya Lion Air Sambangi RS Polri

Sejumlah petugas yang berada di pintu masuk tampak mendata keluarga penumpang yang tiba.

Wartawan dilarang memasuki ruang crisis center. Namun, dari luar tampak ruangan tersebut dipenuhi keluarga penumpang yang tampak bergenggaman tangan sambil menangis.

Sejumlah keluarga penumpang yang telah cukup lama berada di dalam ruangan tampak keluar sambil menangis.

Kepala Otoritas Bandara Wilayah I Bagus Sunjoyo mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi semua kebutuhan para keluarga penumpang, termasuk makanan.

Keluarga penumpang juga diizinkan untuk menginap di crisis center. Semua informasi akan dilaporkan secara berkala melalui crisis center.

"Makanan juga kita sediakan. Kami juga sediakan pemuka agama. Bisa juga menginap," ujar Bagus.

Baca juga: 3 Anggota Polri Jadi Penumpang Pesawat Lion Air yang Jatuh

Pukul 06.21 WIB, pilot pesawat Lion Air JT 610 melaporkan untuk berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang menuju Pangkal Pinang.

Namun, pada 06.31, pilot pesawat tiba-tiba meminta pihak air traffic control (ATC) untuk kembali ke Bandara Soekarno-Hatta atau return to base (RTB).

Pihak ATC menyetujui permintaan untuk RTB. Namun, seketika itu pihak ATC kehilangan kontak dengan pesawat tersebut. Pihak Basarnas menyebut pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Karawang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com