Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alternatif Pengendara Hindari Kemacetan Jalan Raya Ciater Tangerang

Kompas.com - 17/11/2018, 06:59 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pengendara bisa mengihindari kemacaten di Jalan Raya Ciater, Tangerang Selatan, dengan melintasi sejumlah jalan alternatif.

Adapun pengerjaan tandon Nusa Loka di Jalan Raya Ciater mengakibatkan kepadatan lalu lintas pada pagi dan sore hari.

Petugas Dinas Perhubungan Tangerang Selatan Ari mengatakan, pengendara dari arah Ciputat menuju BSD maupun sebaliknya bisa melewati kawasan Cilenggang atau kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) untuk menghindari kemacetan.

Baca juga: Contraflow Akan Diberlakukan di Jalan Raya Ciater Tangerang

"Padatnya memang jam berangkat dan pulang kerja. Kalau jam 10.00 pagi itu lancar, kalau mau bisa masuknya ke Cilanggang atau dari BSD putar balik," ujar Ari di Jalan Raya Ciater, Tangsel, Jumat (16/11/2018).

Kasatlantas Polres Tangerang Selatan AKP Lalu Hedwin menyampaikan pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem contraflow di Jalan Raya Ciater.

Contraflow akan dilakukan di putaran SPBU Ciater dan putaran depan Ruko Nusa Loka BSD. Contraflow dilakukan situasional melihat kondisi kepadatan lalu lintas.

Baca juga: PLN: Tiang Listrik di Jalan Raya Ciater Dipindahkan Pertengahan Juni

Untuk contraflow yang digelar pagi hari akan diprioritaskan arus yang mengarah Intermark dengan jalur berlawanan.

Sementara itu, pada sore hingga malam hari, akan diprioritaskan arus yang mengarah Maruga dengan jalur berlawanan arah.

"Contraflow melihat situasi arus, tidak bisa dipastikan jamnya," ujar Lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com