Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kronologi Pengeroyokan di Diskotek Bandara

Kompas.com - 20/11/2018, 16:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang tewas dan empat orang luka berat akibat pengeroyokan yang terjadi di depan Diskotek Bandara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (17/10/2018) lalu.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan, kejadian bermula ketika para pelaku mendatangi Diskotek Bandara merayakan salah satu kawannya.

"Para pelaku langsung menuju ke lantai 3 Diskotek Bandara dan memesan minuman, dan menikmati suasana. Saat itu, para pelaku memang sedikit mengganggu pengunjung lain," kata Edy, dalam siaran pers, Selasa (20/11/2018).

Meski mengganggu pengunjung lain, kata Edy, ke-15 pelalu tidak sampai melakukan keributan. Keributan baru terjadi tiga-empat jam kemudian ketika para pelaku hendak pulang.

Baca juga: 2 Pelaku Pengeroyokan di Depan Diskotek Bandara adalah Residivis

Setibanya di parkiran, para pelaku melihat sekelompok laki-laki yang berkumpul di dekat mobil para pelaku. Kelompok tersebut berada di parkiran karena diskotek sudah penuh.

Salah seorang pelaku bernama Boby pun menghampiri orang-orang itu dan menanyakan mengapa mereka berada di dekat mobil miliknya.

Salah seorang dari kelompok laki-laki yang kemudian menjadi kelompok korban menjawab, 'Ada apa?'. Tiba-tiba, salah seorang pelaku bernama Lada menyerang korban tersebut.

"Saudara Lada langsung emosi dan menyerang dengan memukul seseorang dari kelompok korban, sehingga pada saat itu terjadi keributan," ujar Edy.

Dalam keributan tersebut, salah seorang korban yang bernama Jaelani ditusuk dadanya. Ia sempat mencoba melawan, tapi tidak kuat menahan rasa sakit.

Jaelani pun berusaha kabur namun didorong oleh pelaku bernama Berto. Ia juga kembali ditusuk oleh pelaku lain bernama Engki.

Selain Jaelani, Engki juga menusuk seorang korban bernama Hadi Suwito di bagian perut. Hadi pun berusaha kabur hingga ia jatuh tersungkur dan tewas.

Baca juga: Pengeroyok di Diskotek Bandara adalah Preman yang Kerap Bawa Senjata Tajam

Sementara itu, korban-korban lainnya dikeroyok menggunakan tangan kosong, batu, kayu, dan senjata tajam. Insiden tersebut berlangsung selama 30 menit.

Korban luka dan meninggal dunia pun langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Insiden itu juga dilaporkan ke polisi.

"Namun, saat polisi tiba, para pelaku telah berhasil melarikan diri," kata Edy.

Hingga kini, polisi telah menangkap tiga orang pelaku atas nama Berto, Boby, dan Engky. Dua belas pelaku lainnya masih diburu petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com