Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Muhammadiyah: Menpora yang Tawarkan Acara Kemah kepada Kami dan GP Ansor

Kompas.com - 24/11/2018, 08:57 WIB
Sherly Puspita,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar menjelaskan kronologi hingga Pemuda Muhammadiyah ikut serta dalam kegiatan Kemah Pemuda Islam Indonesia bersama GP Ansor dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.

Acara tersebut berlangsung pada 16-17 Desember 2017 di Pelataran Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta.

Saat ini, polisi tengah melakukan penyidikan kasus dugaan korupsi atau penyelewengan anggaran terkait kegiatan itu.

"Jadi sekitar bulan September 2017 itu Pak Menpora, Pak Imam Nahrawi mengundang saya, telepon saya. Kemudian mengundang saya untuk hadir di rumah Beliau, untuk diskusi. Begitu kira-kira. Saya datang ke sana, ternyata di rumah Menpora, sudah ada Gus Yaqut, Ketua Umum GP Ansor. Kemudian kami berdiskusi di situ," ujar Dahnil di Mapolda Metro Jaya, Jumat (23/11/2018).

Baca juga: Tanda Tangan Dahnil Anzar Ada di LPJ Kemah Pemuda Islam Indonesia

Dalam diskusi tersebut, lanjut Dahnil, Imam menyampaikan kekhawatiran pemerintah terhadap konflik horisontal yang semakin meluas karena isu anti-Pancasila.

"Nah Pak Imam menyampaikan bagaimana caranya, supaya kemudian suasana itu menjadi lebih kondusif. Salah satu upaya yang ingin Beliau lakukan itu adalah mempersatukan secara simbolik antara GP Ansor dengan Pemuda Muhammadiyah. Maka Pak Imam waktu itu menawarkan dan mengajak bisa enggak, bikin kegiatan bersama yang difasilitasi oleh Menpora melibatkan GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah," papar Dahnil.

Dahnil mengaku saat itu tak langsung memberikan jawaban. Ia terlebih dahulu berkonsultasi dengan sejumlah pembina organisasi untuk meminta pendapat.

Pada Oktober 2017, Dahnil menerima tawaran Menpora.

Baca juga: Bantah Dahnil, Polisi Pastikan Penyidikan Dugaan Korupsi Kemah Tak Mengada-ada

"Namun yang kedua, kata bapak-bapak Muhammadiyah, yang disampaikan juga oleh Bapak Haedar (Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir) menyampaikan, tapi hati-hati dan waspada, kami hanya khawatir kalian dikerjai. Kira-kira begitu," lanjut dia.

Setelah kesepakatan diambil, lanjut Dahnil, PP Pemuda Muhammadiyah menunjuk Ahmad Fanani sebagai ketua kegiatan.

"Kemudian dari situ, dari proposal yang disampaikan oleh tim Mas Fanani, mewakili Pemuda Muhammadiyah. Itu Pemuda Muhammadiyah diberikan fasilitas untuk memobilisasi peserta sekitar Rp 2 miliar. Nah kemudian GP Ansor Rp 3 miliar plus Rp 500 juta. Jadi Rp 3,5 miliar," kata Dahnil.

Baca juga: Dahnil Anzar Sebut Pemeriksaannya Terkait Kasus Dugaan Korupsi Dicari-cari

Ia menilai, pengalokasian anggaran telah dilakukan dengan benar. Dahnil merasa saat ini pihaknya yang paling disudutkan dalam penyidikan kasus dugaan korupsi ini.

"Pada prinsipnya yang ingin kami lakukan itu adalah membantu pemerintah. Tuduhan saat itu, bahwa Pak Jokowi anti Islam, kriminalisasi ulama dan kemudian karena ajakan Pak Menpora itu kami akan mengademkan situasi melalui kegiatan bareng dengan GP Ansor walaupun sudah ada peringatan dari Bapak-Bapak Muhammadiyah waktu itu," kata Dahnil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com