Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras, Area Permakaman Ini Terendam Banjir

Kompas.com - 04/12/2018, 12:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan ribu makam di Taman Pemakaman Umum Semper, Jakarta Utara, terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi pada Selasa (4/12/2018).

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com menyatakan, banjir mulai muncul setelah hujan deras mengguyur kawasan itu beberapa waktu terakhir.

"Sudah semingguan ini banjirnya, setiap musim hujan mau Desember begini kan hujan terus, setiap tahun waktu musim hujan memang selalu banjir begini," kata Syaiful, seorang perawat makam, di lokasi.

Baca juga: Banjir di Rawa Terate, Sudin SDA Jaktim Akan Pasang Dua Pompa Mobile

Syaiful menuturkan, air yang merendam makam-makam di sana baru surut apabila musim kemarau datang ketika hujan deras sudah tak mengguyur.

"Sebetulnya kalau mau surut sih bisa cepat, tetapi karena ini hujannya enggak berhenti-berhenti, ya lama juga surutnya," kata dia.

Nanang, perawat makam lainnya, menyebut air tersebut sulit surut karena saluran air yang mampet sehingga tidak bisa menampung debit air yang berlimpah.

"Salurannya enggak ada, jadi pembuangannya enggak ada. Kalau hujannya gede sih pasti begini, kalau lagi kemarau sih enggak banjir," ujar dia.

Baca juga: Tangkal Banjir, BBWS Targetkan Punya 7 Kolam Retensi Baru Di Citarum

Sementara itu, Kepala Seksi Pemakaman Suku Dinas Kehutanan Jakarta Utara Syafdarifal menyatakan, banjir berdampak ke 25 persen makam yang berada di TPU Semper.

Adapun jumlah makam yang berada di TPU Semper diperkirakan mencapai angka 90.000 makam.

"Sekitar seperempat dari keseluruhan makam yang ada di TPU. Tetapi, itu ketinggiannya bervariasi ya, kalau ketinggiannya saya enggak punya datanya," ujar dia.

Pantauan Kompas.com, air tampak menggenangi sejumlah blad atau blok yang berada di TPU Semper. Ada yang ketinggiannya semata kaki hingga mencapai dengkul orang dewasa.

Baca juga: Hendak Singkirkan Kasur, Kakek Tewas Terseret Banjir Bandang

Area pemakaman Unit Islam AII Blad 41-49 dan Unit Islam AAII Blad 50-58 agaknya menjadi lokasi yang paling parah. Di sana, ketinggian air mencapai 50 centimeter, air pun menutupi sebagian besar batu nisan di sana.

Sementara, sejumlah makam tampak ditinggikan menggunakan semen atau keramik sehingga tidak terdampak banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com