Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata PT Transjakarta soal Tuntutan Sopir Angkot Hapus Trayek Pulogadung-Pondok Gede

Kompas.com - 04/12/2018, 13:57 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Operasional PT Transjakarta Joseph menanggapi tuntutan sejumlah sopir angkot di Pondok Bambu, Jakarta Timur untuk menghentikan trayek transjakarta jurusan Pulogadung-Pondok Gede. 

Joseph mengatakan, kehadiran transjakarta pada rute tersebut untuk menggantikan metromini 45 yang berhenti beroperasi. 

"Karena sebelumnya yang melayani rute itu ada metromini 45, nah sekarang sudah tidak beroperasi lagi. Sementara masyarakat tetap membutuhkan layanan sehingga transjakarta harus ada di sana," ujar Joseph kepada Kompas.com, Selasa (4/12/2018).

Baca juga: Sopir Angkot Mogok dan Protes Transjakarta Pulogadung-Pondok Gede

Ia menuturkan, bukan perkara mudah memenuhi tuntutan para sopir angkot.

Pasalnya, transjakarta pada rute tersebut sudah melayani empat ribu penumpang dalam satu hari.

"Rute itu juga sudah beroperasi satu tahun, jadi sebetulnya sudah lama bukan hal yang baru. Pelanggan dilayani di situ juga empat ribu orang setiap hari," ucap Joseph.

Baca juga: Anies: Saya Pernah Merasakan Kerepotan Orang yang Naik Transjakarta

Menurut dia, operasional transjakarta pada rute tersebut merupakan keputusan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. 

"Ada surat keputusan Dishub untuk mengisi trayek itu. Pelayanannya sangat dibutuhkan, jadi kalau angkot protes atau mengajukan keluhan, saya pikir Dishub harus memberikan penegakan hukum yang jelas," ujarnya. 

Sebelumnya, sejumlah sopir angkot mogok beroperasi sembari menuntut dihentikannya trayek transjakarta jurusan Pulogadung-Pondok Gede, Senin (3/12/2018).

Baca juga: Sopir Angkot Keluhkan Pendapatan Menurun Setelah Transjakarta Pulogadung-Pondok Gede Beroperasi

Menurut mereka, kehadiran bus metro transjakarta membuat pendapatan para sopir angkot menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com