Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pondok Kopi Tak Melihat Pembuang Karung Berisi Ribuan E-KTP

Kompas.com - 08/12/2018, 18:06 WIB
David Oliver Purba,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga RT 003 RW 011, Kelurahan Pondok Kopi, Dendi mengatakan tidak melihat orang mencurigakan yang berlalu lalang di kawasan tersebut.

Adapun sebelumnya sebuah karung berisi ribuan KTP elektronik (e-KTP ) ditemukan di area persawahan di RT 003 RW 011 pada pukul 11.00.

Baca juga: Sekarung E-KTP Milik Warga Pondok Kelapa Dibuang di Area Sawah Pondok Kopi

Dandi mengatakan, di kawasan tersebut memang kerap sepi sekitar pukul 11.00. Warung Dandi berjarak 10 meter dari ditemukannya sekarung KTP tersebut.

"Ini warung saya di sini. Enggak ngeliat apa-apa. Tapi kalau pukul 10.00 sepi, ibu-ibu di dalam. Enggak ada yang aneh-aneh sih," ujar Dandi kepada Kompas.com di lokasi.

Hal serupa disampaikan warga RT 003, Pram. Menurutnya, sejak pagi tidak melihat warga yang mencurigakan yang membuang sebuah karung di daerah tersebut.

Baca juga: Lagi, Sebungkus Plastik E-KTP Ditemukan di Area Kebun Pondok Kopi dan Tercecer di Selokan

Pram mengatakan, kawasan tersebut memang sepi pada pagi menjelang siang hari.

"Enggak ada mencurigakan tadi. Tapi biasanya pukul 11.00 memang sudah sepi. Kalau buang-buang sesuatu yang aneh enggak pernah ada di sini," ujar Pram.

Sebuah karung berisi ribuan KTP elektronik (e-KTP) ditemukan berceceran di area persawahan yang berada di Jalan Karya Bakti III, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Baca juga: Polri Turun Lapangan, Mapping Kasus Jual Beli Blangko E-KTP

Ribuan e-KTP tersebut milik warga Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, dan kini telah diamankan di Mapolsek Duren Sawit.

Kompas TV KTP elektronik sebagai dokumen resmi yang hanya bisa dikeluarkan oleh pemerintah ternyata berdasarkan invetigasi tim Kompas ditemukan diperjualbelikan baik di pasaran maupun toko online. Bagaimana itu bisa terjadi? Dan apa dampaknya jika KTP elektronik asli tapi palsu ini diselewengkan penggunaannya? Simak dialognya bersama Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif serta pakar telematika Abimanyu Wachjoewidajat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com