Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toilet dan Petugas Keamanan "Skybridge" Tanah Abang Akan Ditambah

Kompas.com - 17/12/2018, 13:44 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PD Sarana Jaya akan menambah satu unit toilet di jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang.

"Kami tambah satu unit toilet lagi, jadi ada dua toilet. Itu akan ditaruh di antara toilet yang sudah ada, di tengah-tengah. Jadi enggak terlalu jauh," kata Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).

Selain itu, Yoory juga mengungkapkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Polsek Tanah Abang untuk membantu pengamanan di area skybridge.

"Pengamanan akan ditambah. Harus ada petugas yang jaga di exit gate antara skybridge ke stasiun. Merubah perilaku masyarakat yang sudah bertahun-tahun kan tidak mudah. Jadi, harus terus menerus dilakukan setiap hari," kata Yoory.

Baca juga: Pejalan Kaki Keluhkan Kondisi Skybridge Tanah Abang yang Licin

Saat ini, PD Sarana Jaya telah menyiagakan sekitar 21 petugas keamanan setiap hari untuk memantau aktivitas para pedagang sekaligus menjaga keamanan di skybridge.

Saat ditemui dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, penambahan petugas keamanan dilakukan untuk mengantisipasi adanya pedagang yang tidak memiliki name tag (tanda pengenal) berjualan di skybridge.

"Pengamanan sudah ada, kami tambah lagi. Kami mau tegas kalau tidak boleh ada pedagang yang tidak memakai tanda pengenal di skybridge," kara Irwandi.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 446 pedagang mulai menempati kios berukuran 2x1,5 meter di skybridge Tanah Abang sejak Senin (10/12/2018). PD Sarana Jaya pun telah menerapkan aturan ketat bagi para pedagang di skybridge.

Aturan pertama adalah memberikan name tag (tanda pengenal) bagi masing-masing pedagang. Aturan selanjutnya yaitu membatasi jumlah pedagang yang akan berjaga di masing-masing kios. Satu kios hanya bisa diisi oleh dua orang.

Baca juga: Masih Ada Pejalan Kaki yang Enggan Menyeberang Lewat Skybridge

Aturan ketiga adalah memberi tanda garis kuning di depan masing-masing kios yang berfungsi sebagai batas area berjualan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com