Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Peristiwa Tewasnya Dua Bocah karena Terkunci Dalam Mobil...

Kompas.com - 22/12/2018, 05:22 WIB
David Oliver Purba,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang 2018, Kompas.com mencatat terjadi dua kali kasus kematian karena terkunci di dalam mobil.

Dua peristiwa itu terjadi di Jakarta dan Tangerang dengan korban masih di bawah umur.

Peristiwa pertama terjadi di area parkiran Apartemen Pluit Sea View, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (20/10/2018), dan peristiwa kedua terjadi di Karawaci, Tangerang, Kamis (20/12/2018).

Tewas terkunci seharian di parkiran apartemen

Seorang anak berusia 3,5 tahun berinisial R ditemukan tewas di dalam mobil pada Sabtu (20/10/2018). R tewas kehabisan oksigen setelah seharian terkunci di dalam mobil yang diparkir di area parkiran Apartemen Pluit Sea View, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Jenazah R ditemukan oleh sang pemilik mobil, Afandi (26), saat akan menggunakan mobilnya untuk bepergian. Korban bukanlah anggota keluarga dari Afandi. Korban adalah anak dari salah satu warga berinisial D yang tinggal di sekitar apartemen.

Afandi terkejut ketika ia hendak meletakkan tasnya di bangku tengah, ia melihat korban sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Afandi lupa mengunci pintu mobil sehingga korban yang saat itu bermain dapat membuka pintu mobil hingga masuk ke dalamnya.

"Korban main-main dan buka pintu mobil saat di dalam kepencet pintu otomatisnya saat korban mau buka mobil enggak bisa. Korban berusaha untuk membuka kaca tapi tidak bisa hingga ditemukan korban sudah meninggal dunia," ujar Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim.

Bocah tewas di mobil tetangga

Perisitiwa seorang bocah tewas karena terkunci di dalam mobil kembali terjadi. Kejadian itu menimpa MH, bocah lima tahun yang tinggal di Karawaci, Tangerang, Kamis lalu.

Awalnya bibi korban yaitu H, pada sekitar pukul 10.00, mencari MH dan sepupunya, BTF (4), di sekitar rumah. Setelah berjam-jam dicari, H tidak menemukan MH dan BTF yang merupakan sepupu MH.

H bersama anggota keluarga lainnya, yaitu RP, mencoba mencari MH dan BTF di mobil milik tetangganya, yaitu RF yang diparkir tak jauh dari rumah korban. Mobil tersebut kerap dijadikan tempat main oleh MH dan BTF.

Di dalam mobil, tampak MH dan BTF pingsan. Saat dilarikan ke rumah sakit, nyawa MH tidak tertolong. Adapun BTF berhasil selamat.

Dari keterangan RF, mobil itu diparkir karena mengalami kerusakan. Beberapa kali MH dan BTF masuk ke dalam mobil yang tidak dikunci.

Diduga, pada Kamis siang, saat keduanya telah masuk ke dalam mobil, mereka tidak bisa membuka pintu untuk keluar. Kaca jendela mobil tertutup rapat sehingga tidak ada oksigen yang masuk.

Jenazah MH telah dikuburkan di tempat pemakaman umum yang berada di sekitar rumahnya.

Polisi telah memeriksa keluarga korban dan pemilik mobil untuk memastikan penyebab kematian korban.

"Kami tetap melaksanakan pemeriksaan sesuai SOP. Keluarga korban kami sudah periksa, begitu juga pemilik mobil," Kapolsek Karawaci Kompol Abdul Salim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com