JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah gundukan tanah mencurigakan telah ditemukan di beberapa titik tak jauh dari kompleks Rumah Susun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Kepala Seksi Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rusliyanto menyatakan, limbah tersebut diduga berjenis spent bleaching earth yang tergolong limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
"Kami kemarin sudah verifikasi. Setelah verifikasi itu ternyata ada bleaching kayak SBE, spent bleaching earth. Itu adalah termasuk limbah B3 kategori 2, itu sesuai dengan PP 101 tahun 2014," kata Rusliyanto kepada wartawan, Jumat (4/1/2019).
PP No 101 Tahun 2014 menyebutkan, Limbah B3 kategori 2 merupakan Limbah B3 yang mengandung B3, memiliki efek tunda (delayed effect), dan berdampak tidak langsung terhadap manusia dan lingkungan hidup serta memiliki toksisitas sub-kronis atau kronis.
Baca juga: Petugas LH Temukan Gundukan Tanah Diduga Limbah Minyak Sawit di Marunda
Secara kasat mata, gundukan-gundukan itu tak ubahnya gundukan tanah pada umumnya. Namun, ketika didekati baru terlihat perbedaannya.
Tanah yang ada di gundukan itu tanpak lebih gembur dan mengeluarkan bau tidak sedap. Teksur tanah yang sudah memadat terasa kenyal dan lengket seperti lilin plastisin.
"Kalau dilihat dari jauh memang seperti pasir, cuma kalau itu lama-lama terinjak-injak nge-press seperti itu muncul kelengketan seperti minyak," ujar Mahmudin, Kepala Satpel Lingkungan Hidup Kecamatan Cilincing.
Menurut warga, keberadaan gundukan itu muncul beberapa bulan terakhir. Warga mengeluhkan bau tidak sedap yang muncul dari gundukan-gundukan tersebut.
Baca juga: Warga Diminta Jauhi Gundukan yang Diduga Limbah B3 di Marunda
"Dia kan makin lama ditimbun jadi bau. Buat pernafasan sehari-hari ya puyeng ya. Kalau orang cuman melintas doang sih enggak (tercium)," kata Yono, warga sekitar.
Rusliyanto menjelaskan limbah SBE tersebut dapat mengakibaktkan efek buruk seperti kanker hingga cacat bawaan. Karena itu, warga diminta menjauhi gundukan-gundukan itu.
Warga juga diimbau untuk tidak menggunakan tanah yang berasal dari gundukan itu sebagai materi urukan demi menghindari air terkontaminasi.
"Mereka kan menggunakan air tanah, nanti di situ ada resapan ke air tanah akhirnya airnya mengandung limbah B3, ya bisa membuat cacat bawaan," kata Rusliyanto.
Petugas masih mencari pelaku pembuang gundukan limbah tersebut. Pemeriksaan terhadap sampel limbah juga akan dilanjutkan guna mengetahui kandungan limbah.
Baca juga: Warga Marunda Keluhkan Bau Limbah yang Sebabkan Pusing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.