Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Jelambar Bahu-membahu Padamkan Kebakaran Tengah Malam

Kompas.com - 05/01/2019, 18:00 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Si jago merah kembali mengamuk pada Jumat (4/1/2019) kemarin. Kali ini, 40 rumah di RT 007 dan RT 008, RW 08 Jelambar, Jakarta Barat menjadi sasarannya.

Ketua RW 08 Jelambar Hadi Waluyo merupakan salah satu saksi mata kebakaran tersebut. Ia mengaku merasa lemas melihat api yang menjalar ke rumah-rumah warga.

"Saya itu lihat, kaki saya sampai lemas, terkesima lihat kecepatan api menyebar. Kemungkinan kalau saya perkirakan ada 200 km/jam. Wuss, buanter," kata Hadi saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (5/1/2019) sore.

Baca juga: 368 Jiwa Terdampak Kebakaran di Jelambar Kehilangan Tempat Tinggal

Hadi menyebut, api berasal dari rumah salah seorang warga yang mengalami korsleting listrik.

Api, kata Hadi, berputar-putar dengan cepat meski angin sedang tidak berembus begitu kencang.

"Kebetulan angin enggak begitu kencang, tapi di atas kencang apinya memutar. Memutar berbalik ke bawah. Ada dua rumah warga yang enggak kena, ini keloncat api," ujar Hadi.

Hadi menuturkan, dirinya berpikir api yang berkobar begitu kencangnya tidak akan mampu dijinakkan bila hanya mengandalkan tim pemadam kebakaran.

Beruntung, warga dari RW lain datang membantu menyirami lokasi kebakaran dengan air dari atap rumah-rumah di sekitar lokasi kebakaran.

Api yang mulai berkobar jelang tengah malam itu akhirnya mulai jinak saat mendekati subuh.

Dari kejadian tersebut, 40 rumah ludes terbakar dan 368 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Kendati demikian, Hadi bersyukur tidak ada warganya yang mengalami luka-luka akibat peristiwa itu.

Baca juga: Makanan, Pakaian, dan Peralatan Mandi Disalurkan ke Korban Kebakaran Jelambar

"Saya belum istirahat, yang saya pikirikan itu warga saya kembali ke tempat bagaimana. Kawan-kawan saya telepon semua tolong bantuannya," kata dia.

Saat ini, 368 warga yang terdampak mengungsi ke posko-posko atau rumah kerabat mereka.

Bantuan berupa sandang, pangan, dan peralatan mulai disalurkan ke titik-titik pengungsian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com