Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perbaikan, 2 Gerbang Tol Kamal 1 Ditutup 20 Hari

Kompas.com - 05/01/2019, 18:44 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Tangerang-Cengkareng (JTC) akan melakukan perbaikan berupa reposisi dan modifikasi island atau pembatas di Gerbang Tol (GT) Kamal 1 dalam waktu dekat.

Selama pengerjaan tersebut berlangsung, dua gardu transaksi di GT Kamal 1 ditutup sementara.

"Reposisi dan modifikasi island GT Kamal 1 akan dilakukan sejak Senin (7/1/2019) hingga Jumat (1/2/2019)," kata AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/1/2019).

Berikut rincian penutupan GT Kamal 1:

- Senin (7/1/2019) pukul 22.00 WIB–Jumat (11/1/2019) pukul 08.00 WIB: Penutupan Gardu 01 dan 02

- Minggu (13/1/2019) pukul 22.00 WIB–Jumat (18/1/2019) pukul 08.00 WIB: Penutupan Gardu 02 dan 03

- Minggu (20/1/2019) pukul 22.00 WIB–Jumat (25/1/2019) pukul 08.00 WIB: Penutupan Gardu 03 dan 04

- Minggu (27/1/2019) pukul 22.00 WIB–Jumat (1/2/2019) pukul 08.00 WIB: Penutupan Gardu 04 dan 05

"Jadi, jumlah hari efektif penutupan dua gardu transaksi di GT Kamal 1 adalah 20 hari dengan waktu rata-rata 24 jam sehari," ujar Heru.

Baca juga: Jasa Marga: Sewa Tempat di Rest Area Tol Trans Jawa Mulai Rp 150.000 Per Meter

Heru menjelaskan reposisi dan modifikasi island GT Kamal 1 merupakan bagian dari Proyek Pembangunan Ramp 2 Interchange Penjaringan di Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Soedijatmo.

Untuk mencegah terjadinya kepadatan pada GT Kamal 1 akibat penutupan dua gardu transaksi selama pekerjaan, Jasa Marga telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi. Salah satunya adalah menambah tiga unit mobile reader di GT Kamal 1.

Sebelum reposisi dan modifikasi island GT Kamal 1 dilakukan, Jasa Marga juga telah menambah satu gardu transaksi di GT Kamal 1. Satu gardu tambahan itu telah beroperasi sejak tanggal 29 Desember 2018 lalu.

Langkah antisipasi lainnya ialah mengalihkan lalu lintas ke GT Kamal 4 (keluar Pantai Indah Kapuk) dan masuk kembali ke GT Kamal Utama (Jakarta Outer Ring Road/JORR W1) jika terjadi kepadatan di GT Kamal 1.

Baca juga: Jasa Marga Kebut Pembebasan Lahan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan

Selain itu, Jasa Marga mengatur lalu lintas menggunakan rambu prisma dengan mengalihkan kendaraan ke arah Bandara Udara Soekarno-Hatta melalui jalur bawah.

Tak lupa, Jasa Marga juga memasang spanduk yang memuat informasi tentang pelaksanaan pekerjaan tersebut di sejumlah titik sebagai bentuk sosialisasi. Sosialisasi juga akan dilakukan melalui Variable Message Sign (VMS) dan media sosial.

"Jasa Marga mohon maaf bila reposisi dan modifikasi island GT Kamal 1 nanti menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan tol," ujar Heru.

Kompas TV Transaksi di Gerbang Tol Kamal 1 dan Kamal 3 telah efektif digabungkan. Diperkirakan kebijakan ini bisa mengurangi antrean kendaaran hingga 10%.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com