Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenko Maritim Adakan Rapat Khusus Bahas Lautan Sampah di Bekasi

Kompas.com - 08/01/2019, 16:57 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kabid Pendidikan Kemaritiman di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Rofi Alhanif mengatakan, pihaknya akan memanggil sejumlah kepala daerah untuk membahas solusi masalah Kali Pisang Batu di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi yang dipenuhi sampah.

"Besok, kami akan rapat. Kami undang kepala daerah Kabupaten, Kota Bekasi, kepala daerah Jawa Barat dan DKI Jakarta soal masalah kali ini," kata Rofi saat melihat langsung kondisi Kali Pisang Batu, Selasa (8/1/2019).

Baca juga: Cerita Warga Sekitar Lautan Sampah, Takut Banjir dan Kena Air Langsung Gatal

Rofi menambahkan, dalam rapat itu akan membahas langkah jangka pendek hingga jangka panjang penyelesaian menumpuknya sampah di kali tersebut.

Rapat akan digelar besok di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman di Jakarta Pusat pukul 15.00 WIB. 

Sampai hari ini, kondisi kali sudah sangat parah oleh sampah yang begitu banyak menyumbat aliran air di sana.

"Ini sudah kayak kali mati ya karena sampah segitu banyak menyumbat kali ini. Kami lihat besok langkah pastinya, langkah jangka panjangnya apa dan langkah jangka pendeknya apa setelah hasil rapat," ujar Rofi.

Menurut Rofi, imbas dari menumpuknya sampah di Kali Pisang Batu dapat merusak lingkungan sekitar dan menimbulkan penyakit terhadap warga sekitar.

"Dampak masyarakat sekitar apa, banjir, lalu penyakit. Dampaknya yang paling nyata ini akan mencemari laut karena ujungnya ke laut," jelas dia.

Dari pantauan di lokasi, sampah rumah tangga seperti plastik, botol, bahkan kasur pun tertata rapi di sana seperti "dataran baru" di atas permukaan kali.

Air kali juga nampak hitam pekat serta mengeluarkan bau tak sedap.

Baca juga: Keluhan Warga Sekitar Lautan Sampah di Bekasi, Susah Tidur dan Nyamuk

Adapun sejak Sabtu (5/1/2019), sampah sudah dikeruk oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi menggunakan dua alat berat dan puluhan truk.

Sementara sampai hari ini, sudah ada 150 truk yang mengangkut sampah dari kali tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com