JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transjakarta dan PT MRT Jakarta tengah mempelajari praktik integrasi antarmoda di Kuala Lumpur, Malaysia dan Hong Kong.
"Sudah ada workshop waktu itu dari ITB pembicaranya, pakar dari UGM, UI, ada expert dari Hong Kong dan Malaysia. Dari Hong Kong MTR, dari Malaysia itu CEO dari Rapid Bus," kata Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono, Selasa (8/1/2019).
Dari mass transit railway (MRT) Hong Kong, Transjakarta dan MRT belajar bagaimana mengoptimalisasikan sistem metro atau angkutan berbasis jalur.
Baca juga: Januari Ini, Groundbreaking MRT Fase II
Selain itu, Jakarta juga belajar soal konektivitas penumpang dari Hong Kong.
"Ada semacam kompemsasi secara finansial kepada penumpang. Yang direct atau enggak ganti-ganti, itu lebih mahal," ujarnya.
Adapun di Malaysia, Jakarta akan mencontoh integrasi manajemen kereta dan bus di bawah Rapid KL.
Baca juga: Ingin Tahu soal MRT Jakarta? Ada Mini Information Center di Stasiun Dukuh Atas
Transjakarta akan menjadi pengumpan untuk MRT.
"Yang ketiga sebenarnya kalau dari segi desain rute, Malaysia ada feeder bus dari perusahaan itu ke Stasiun MRT. Karena ini peruashaanya sama, Rapid KL. Ini proses yang kita lakukan dengan MRT," kata Agung.
Integrasi tahap awal yang akan dilakukan yakni penyesuaian rute dan integrasi halte. Targetnya, pertengahan 2019 setelah MRT beroperasi, sudah terintegrasi dengan Transjakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.