Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tintin dan Bandara Kemayoran...

Kompas.com - 10/01/2019, 16:17 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemayoran merupakan salah satu wilayah yang berada di Jakarta Pusat. Kini, Kemayoran dikenal sebagai lokasi penyelenggaraan Pekan Raya Jakarta (PRJ).

Tak banyak orang yang tahu bahwa di lokasi ini dulu terdapat salah satu bandara internasional pertama di Indonesia, yakni Bandara Kemayoran.

Bandara ini dibangun pada 1934. Setelah enam tahun proses pembangunannya, pada Juli 1940 Bandara Kemayoran membuka penerbangan perdana.

Landasan pacu utara-selatan memiliki ukuran 2.475 x 45 meter, sedangkan landasan pacu barat-timur mempunyai ukuran 1.850 x 30 meter.

Pada 6 Juli 1940, pesawat jenis DC-3 Dakota mendarat di Bandar Kemayoran. Pesawat tersebut merupakan milik perusahaan Hindia Belanda, Koningkelije Nederlands Indische Luchtvaart Maatschapij (KNILM).

DC-03 memulai penerbangan awal dari Lapangan Terbang Cililitan dan mendarat di Kemayoran. Berawal dari penerbangan itu, merupakan pertanda Bandar Kemayoran sudah mulai beroperasi.

Setelah mendarat di Kemayoran, pesawat jenis DC-3 beregistrasi PK-AJW bertolak ke Australia sehari kemudian.

Setelah saat itu, bandara ini melayani penerbangan diseluruh Hindia belanda, Asia Tenggara, dan Australia. Berbagai pesawat tipe Dakota dan Douglas digunakan untuk melayani jalur ini.

Kisah Tintin

Ada kisah yang unik antara Bandara Kemayoran dengan petualangan Tintin. Kemayoran pernah menjadi latar belakang cerita dalam komik besutan Herge.

Dalam kisahnya yang terkenal yakni, Flight 714 dari London yang singgah di Jakarta. Ketika itu Herge menceritakan bahwa Tintin, Kapten Haddock, dan Profesor Calculus dalam perjalanan menuju Sydney.

Dilansir dari Harian Kompas 20 November 2011, halaman pertama komik Vol 714 Pour Sydney memperlihatkan pohon-pohon dan rumah di kejauhan ketika Tintin turun dari pesawat, yang bisa diterima sebagai lingkungan bandara negeri tropis.

Selain itu terdapat seorang penumpang mengenakan peci. Ini cukup membuktikan bahwa terdapat semacam penelitian yang dilakukan oleh Herge saat Tintin berada di Kemayoran (Indonesia).

Salah satu dialognya pun cukup jelas menggambarkan Jakarta:

"There..! Look..! Kemajoran!... Tell me, is this or this is not Djakarta..” ( Lihat ! di sana! Kemayoran !.....ceritakan padaku, ini Jakarta atau bukan?" Kata Profesor Calculus kepada Tintin dan kapten Haddock.

Ketika berada di Jakarta, Tintin bertemu dengan teman lamanya Piotr Skut dan mengharuskan Tintin mendarat pada sebuah Pulau Kecil dalam petualangannya.

Baca juga: Fakta Unik Tintin, dari Jambul, Tuduhan Rasis, hingga Kisah Politik

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com