Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Ojek Online Jabodetabek Gelar Aksi Damai 151, 15 Januari

Kompas.com - 11/01/2019, 20:44 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas ojek online Jabodetabek akan menggelar Aksi Damai 151 pada 15 Januari mendatang di depan Istana Negara.

Aksi ini akan diikuti sekitar 1.500 pengemudi ojek online.

Moderator Aksi Damai 151 yang kerap disapa Bang Maung mengatakan, aksi damai dilakukan dengan tujuan menyampaikan tiga tuntutan yang sama seperti aksi-aksi turun ke jalan sebelumnya.

Baca juga: Kemenhub: Idealnya Tarif Bawah Ojek Online Rp 2.000-Rp 2.500

Mereka juga ingin menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan nasib para pengemudi ojek online.

"Aksi damai ini untuk mengucapkan terima kasih kepada Presiden, Menteri Perhubungan, dan pihak terkait lainnya seperti Polri dan jajaran Polda Metro Jaya atas perhatiannya kepada para driver ojek online, merespons kami juga dan memberikan masukan-masukan," kata Maung di Jalan Guntur Nomor 49, Jakarta Selatan, Jumat (11/1/2019).

"Aksi ini untuk menyampaikan aspirasi kami sebagai ojek online agar dapat ditampung dan diselesaikan. Kami berharap ini aksi yang terakhir sehingga ojek online Indonesia bisa mendapat keadilan dan kesejahteraan," sambungnya.

Maung menjelaskan, tuntutan pertama yang ingin disampaikan para pengemudi adalah meminta aplikator ojek online untuk menetapkan tarif batas atas dan bawah yang lebih manusiawi.

Tuntuan kedua adalah meminta pemerintah membuat regulasi terkait transportasi online.

Kemudian tuntutan ketiga adalah meminta aplikator untuk menetapkan sistem kemitraan yang adil bagi para pengemudi.

Maung menegaskan, Aksi Damai 151 dilakukan tanpa ditunggangi kepentingan politik dari pihak manapun.

Ia memastikan, aksi itu tidak menimbulkan tindakan anarkistis yang dapat meresahkan masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Baca juga: Kemenhub Targetkan Aturan Ojek Online Bisa Terbit Maret 2019

"Kami meminta maaf kepada warga Jakarta atas kemacetan pada 15 Januari mendatang. Selanjutnya, kami juga ingin memberitahukan bahwa aksi ini akan dilangsungkan secara damai, tidak ada unsur SARA dan politik," ungkap Maung.

"Apabila selama berlangsungnya aksi damai ini ada oknum yang sengaja melakukan tindakan anarkistis, kami nyatakan itu bukan bagian dari kami," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com