Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Membersihkan Sampah di Kolong Tol di Papanggo

Kompas.com - 18/01/2019, 08:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah empat hari proses pembersihan sampah di kolong Tol Ir Wiyoto Wiyono di Papanggo, Jakarta Utara, berlangsung. Selama empat hari itu, petugas telah mengangkut total 782 meter kubik sampah atau setara dengan bobot 284 ton.

Kepala Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan Tanjung Priok Basrudin menyatakan, proses pengangkutan sampah akan diperpanjang menjadi 10 hari atas permintaan pengelola jalan tol.

"Perpanjangan didasari permohonan PT CMNP. Kan kami rapat, dia minta bisa gak ditambahi 3 hari jadi 10 hari, kalau saya sih oke oke aja," kata Basrudin kepada Kompas.com, Kamis (17/1/2019).

Tidak hanya memperpanjang masa pengangkutan, jumlah personel yang dikerahkan juga akan ditambah.

Baca juga: Pengangkutan Sampah dari Kolong Tol Papanggo Diperpanjang Jadi 10 Hari

Meski demikian, Basrudin mengaku ragu kondisi kolong tol akan kembali bersih seperti semula. Ia menilai, waktu sepuluh hari pun tidak cukup untuk membersihkan kolong tol itu.

"Enggak, pesimis saya sih kalau gitu (bersih). Kalau (pembersihannya) bangsa 20 hari (bisa). Karena sekarang ini, aduh aksesnya jadi semakin sulit," ujar Basrudin.

Ia mengemukakan, gerobak motor yang dikerahkannya tidak bisa menjangkau sudut-sudut kolong tol karena banyak jembatan kayu di kolong tol itu yang rusak.

Alat berat dan truk sampah juga tidak bisa mendekati kolong tol lantaran akses jalan yang sempit, yang berada di tengah-tengah permukiman warga.

"Problemnya tetap akses. Kalau alat berat saya bisa masuk, truk bisa masuk, seminggu juga sudah kekeruk semua itu," ujar Basrudin.

Ia menyatakan, kondisi kolong tol tidak banyak berubah setelah proses pembersihan yang sudah dilakukan selama empat hari.

Sejumlah titik tumpukan sampah memang mulai berkurang. Namun, sampah-sampah plastik berukuran kecil masih saja berserakan hingga menyatu dengan tanah.

Area tersebut pernah dibersihkan secara besar-besaran pada April 2018. Saat itu sebanyak 1.644 ton sampah berhasil diangkut.

Namun, area itu kembali penuh dengan sampah dalam beberapa bulan terakhir. Minimnya pengawasan dari pemilik lahan serta rendahnya kesadaran warga membuat kawasan itu kembali menjadi "tempat sampah".

Baca juga: 200 Petugas LH Turun Tangan Bersihkan Sampah Kolong Tol di Papanggo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com