Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Wilayah Rawan Banjir karena Normalisasi Sungai Belum Rampung

Kompas.com - 25/01/2019, 15:24 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, sejumlah wilayah di Jakarta masih rawan banjir. Wilayah itu umumnya berada di sekitar sungai atau kali yang belum rampung dinormalisasi.

"Kalau yang dikatakan terdampak masih banjir itu biasanya lokasi yang memang normalisasi itu belum 100 persen," ujar Teguh saat dihubungi, Jumat (25/1/2019).

Teguh mencontohkan, salah satu wilayah yang rawan banjir yakni kawasan Kali Ciliwung segmen Kramatjati. Kemudian, wilayah Cipinang Melayu yang berada di sekitar Kali Sunter juga masih rawan banjir.

Baca juga: Sosialisasi Pembebasan Lahan untuk Normalisasi Ciliwung Disebut Telah Dilakukan

 

Pemprov DKI saat ini tengah memproses pembelian lahan untuk melebarkan Kali Sunter di daerah itu.

"Kali Sunter di Cipinang Melayu yang kejadian berulang karena itu memang juga belum dinormalisasi, kawasan-kawasan wilayah selatan seperti Kalibata, daerah Pesanggrahan dari Kompleks IKPN," kata Teguh.

Selain wilayah rawan banjir, ada juga sejumlah wilayah yang rawan genangan. Menurut Teguh, wilayah rawan genangan berada di sekitar proyek pembangunan infrastruktur.

"(Jalan) MT Haryono segmen Pancoran, Kelapa Gading Jalan Boulevard Raya yang ada LRT itu, pembangunan (Tol) Becakayu yang segmen DI Panjaitan, di kawasan ITC Fatmawati. Saya rasa itu yang menjadi atensi, enggak terlalu banyak," kata dia.

Meski demikian, kata Teguh, potensi banjir dan genangan di sejumlah wilayah itu bisa dikendalikan. Dia menyebut program penanganan banjir di Jakarta terus berlanjut dan makin baik tiap tahunnya, mulai dari pengurasan, pengerukan, hingga pemasangan dinding turap pada kali.

"Jakarta untuk saat sekarang masih kita kategorikan terkendali dan aman," kata Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com