Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Sampah Plastik, PNS Jakarta Utara Diminta Bawa Tumbler Sendiri

Kompas.com - 28/01/2019, 17:05 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Administratif Jakarta Utara diminta mengurangi penggunaan botol minuman plastik sekali pakai.

Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim menyarankan, setiap ASN di lingkungan Pemkot Jakarta Utara membawa perlengakapan minum sendiri.

"Perbuatan kecil dapat bermanfaat dan bernilai besar jika bersama-sama dilakukan. Kalau kita merusak lingkungan maka lingkungan akan membalasnya dengan energi negatif," kata Ali dalam keterangan tertulis, Senin (28/1/2018).

Baca juga: Samsung Pelan-pelan Tinggalkan Plastik di Gadget dan Jajarannya

Pihaknya akan mengeluarkan instruksi wali kota terkait pengurangan sampah plastik di lingkungan Pemkot Jakarta Utara pada Februari mendatang.

Ia mengatakan, konsumsi sampah plastik merupakan salah satu penyebab utama banjir, sebab tumpukan sampah menyumbat saluran-saluran air.

"Saluran-saluran air dominasi plastik. Kemarin kita sempat diguyur hujan, kami bersihkan saluran air, ternyata yang membuat saluran mampat adalah plastik. Bermacam-macam jenis plastik ada di sana,” kata Ali.

Baca juga: Dua Bulan Lagi, DKI Punya Pergub Larangan Kantong Plastik

Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air Jakarta Utara Lambas Sigalingging berencana menerapkan program pemilahan sampah plastik untuk dijual ke bank sampah sebelum dikirim ke TPST Bantargebang.

"Jadi sebelum pulang ke rumah setelah membersihkan sampah di aliran air, mereka (petugas) memilah sampah terlebih dahulu. Ya hitung-hitung untuk penghasilan mereka juga," ujar Lambas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com