Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebut Pengerjaan Waduk Kampung Rambutan, Jam Kerja Ditambah pada Malam

Kompas.com - 15/02/2019, 15:17 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Aliran Timur Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Andika Purnomo mengaku pihaknya saat ini mengebut pembangunan Waduk Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

Ia menyebut, pihaknya menambah jam kerja pada malam hari dari pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB.

"Kerja siang malam untuk mengejar progres sampai bulan Mei agar hasil lebih kelihatan. Jadi nanti bulan Mei selesai kami fokus di pembangunan strukturnya," ucapnya di Waduk Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (15/2/2019).

Baca juga: Waduk Kampung Rambutan Ditargetkan Rampung Mei 2019

Dengan penambahan waktu kerja ini, pekerja bisa mengangkut tanah lebih banyak, yakni tiga truk dalam satu malam karena akses pembuangan ke Jakarta Utara lebih cepat karena tidak macet.

Jika dilakukan pada siang hari, hanya bisa satu truk yang diangkut. Apalagi untuk menembus ke Waduk Kampung Rambutan cukup sulit karena melewati permukiman padat penduduk.

"Untuk akses dari tronton di lingkungan sini tidak bisa, sehingga sekarang kami bekerja sama dengan Dishub untuk meminjam akses Terminal Kampung Rambutan untuk loading dump truck ukuran besar," lanjut Andika.

Untuk pengerjaan di lokasi waduk, saat ini disediakan lima unit ekskavator untuk mengeruk.

"Untuk tempat seluas ini sudah cukup ya ekskavatornya. Seharusnya ada 8, tetapi 3 sedang akan diperbaiki," ujarnya.

Adapun pengerjaan waduk ini ditargetkan rampung pada Mei 2019. 

Baca juga: Cegah DBD, Pemkot Gerebek Jentik di Sekitar Waduk Kampung Rambutan

Waduk seluas 4,6 hektare ini sempat terhambat pengerjaannya selama bertahun-tahun lantaran terkendala pembebasan lahan.

"Dari tahun 2018 awal sudah mulai mengerjakan, cuma kami persiapan karena ada beberapa lahan yang belum bebas tahun ini sudah selesai dibebaskan dan siap untuk dibangun kembali," ujar Andika saat dihubungi, Rabu (13/2/2019) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com