JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melantik 1.125 pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Senin (25/2/2019). Pejabat yang dilantik terdiri dari 15 pejabat pimpinan tinggi pratama atau eselon II, 274 pejabat eselon III, dan 836 pejabat eselon IV.
Dalam pelantikan itu, ada pejabat yang dinaikkan jabatannya, ada pula yang diturunkan jabatannya.
Anies menjelaskan, ada beberapa alasan yang membuatnya melakukan perombakan besar-besaran.
Target kegiatan strategis daerah tak tercapai
Anies mencopot dan mendemosi sejumlah pejabat eselon II karena target kegiatan strategis daerah (KSD) di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang dipimpin pejabat tersebut tidak tercapai.
"(Alasannya) capaian program. Jadi, di KSD kami itu lengkap apa saja yang harus dikerjakan di semester pertama 2018, semester kedua, itu ada ukurannya semua. Tercapai atau tidak, itu kami ukur," ujar Anies, Selasa kemarin.
Baca juga: Kegiatan Strategis Daerah Tak Tercapai, Alasan Anies Copot Pejabat
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta terlebih dahulu memeriksa pejabat yang tidak mencapai target KSD yang telah ditetapkan. Setelah dibuat berita acara pemeriksaan (BAP) dan dinyatakan memang tidak mencapai target, pejabat yang bersangkutan diputuskan untuk didemosi atau dicopot.
Serapan anggaran rendah
Penyerapan anggaran juga menjadi salah satu pertimbangan Anies dalam merombak pejabat di lingkungan Pemprov DKI.
"Kemudian juga (alasannya) pelaksanaan program, serapan," kata Anies.
Kepala BKD DKI Jakarta Chaidir menyampaikan, setiap pejabat sudah menandatangani pakta integritas untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan. Penurunan jabatan menjadi konsekuensi yang harus diterima bila target itu tak tercapai.
Baca juga: Mengapa Anies Rombak Pejabat DKI Besar-besaran?
Salah satu pejabat yang didemosi ialah Isnawa Adji. Dia turun jabatan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup menjadi Wakil Wali Kota Jakarta Selatan.
Menurut Chaidir, target serapan anggaran yang tidak tercapai di Dinas Lingkungan Hidup menjadi salah satu alasan Isnawa didemosi.
"(Isnawa) kan tidak sampai penyerapan anggarannya, sesuai dengan pakta integritas," ucap Chaidir.
Laporan pungli