Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Sistem Penerimaan ATM Beras di Masjid Raudlatul Jannah Tanjung Priok

Kompas.com - 28/02/2019, 06:08 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Pengurus Masjid Jami Raudlatul Jannah, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, menyediakan fasilitas mesin Anjungan Terima Mandiri (ATM) untuk menyalurkan beras bagi kaum dhuafa.

Ketua DKM Masjid Jami Raudlatul Jannah Barnas Sumanti mengatakan, dhuafa yang dipilih merupakan warga sekitar.

"Kami nilai mereka yang benar-benar aktif berjamaah di masjid. Itu pun yang kami pilih yang dhuafa, bukan semua yang aktif jamaah di mesjid tapi khusus yang dhuafa, yang enggak mampu, kita pilih lah mereka," kata Barnas, Rabu (27/2/2019).

Baca juga: Video Cara Kerja ATM Beras untuk Dhuafa di Masjid Raudlatul Jannah Tanjung Priok

Barnas menuturkan, saat ini ada 33 dhuafa yang terdaftar sebagai penerima beras. Sebagai penerima, mereka tak berarti dapat mengambil beras setiap hari dari mesin ATM itu.

Barnas mengatakan, jadwal pengambilan beras disesuaikan dengan jadwal kajian di masjid tersebut saban Rabu dan Minggu malam. Mereka bisa mendapatkan 2 liter beras.

"Kenapa kita ambil pas ada kajian, biar semuanya dapat. Dapat pahala, dapat ilmu, dapat beras. Itu yang dimaksud ke situ, ini untuk mereka," ujar Barnas.

Barnas melanjutkan, mesin tersebut tidak akan mengeluarkan beras di luar jadwal yang telah ditentukan. Apabila para penerima datang terlambat ke masjid, mereka pun tak bisa mengambil beras mereka.

Baca juga: Gaji Saya Cuma Rp 1 Juta, Jadi Sangat Terbantu Ada ATM Beras

"Semua sudah di-setting di komputer. Jadi (kalau) dia sudah ngambil sekali, mau ngambil satu jam kemudian lah itu pun enggak bakal bisa," kata Barnas.

Adapun ke-33 penerima beras itu sudah terdaftar sebelumnya dan cukup menempelkan kartu milik mereka di mesin ATM untuk mengeluarkan beras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com