Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iseng, Motif Murid SMA Ini Unggah Video Kata-kata Kasar kepada Gurunya

Kompas.com - 01/03/2019, 13:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang murid SMA Al Azhar Kelapa Gading yang mengunggah video berisi kata-kata kasar kepada gurunya mengaku hanya iseng dalam membuat video tersebut.

Kepala Sekolah SMA Al Azhar Kelapa Gading Sumanto mengatakan, muridnya itu tidak mempunyai masalah dengan guru yang menjadi objek dalam video tersebut.

"Dia ceritain enggak ada masalah apapun (dengan guru tersebut), enggak ada kejadian apapun, dengan guru yang bersangkutan juga enggak ada masalah," kata Sumanto kepada wartawan, Jumat (1/3/2019).

Baca juga: Beredar Video Murid Berkata Kasar kepada Guru, Ini Klarifikasi Sekolah

Sumanto menuturkan, murid tersebut juga tidak tercatat sebagai murid yang bermasalah.

Ia mengatakan, murid itu cukup aktif dan mempunyai rekam jejak yang baik di sekolah.

"Kami pun tidak menyangka kalau sampai keceplosan dan iseng yang akhirnya menjadi viral di media sosial," ujar Sumanto.

Ia menambahkan, murid tersebut pun sangat menyesali perbuatannya itu. Sebab, murid itu menangis dan berkali-kali meminta maaf saat dimintai klarifikasi oleh pihak sekolah.

Sementara itu, sang murid dan guru yang berada dalam video itu telah berdamai setelah murid memohon maaf kepada guru tersebut.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang beredar di Instagram menggambarkan suasana ruang kelas dengan seorang murid meneriaki gurunya dengan kata-kata kasar. 

Baca juga: Murid yang Unggah Video Kata-kata Kasar kepada Guru Mengundurkan Diri

Sumanto mengatakan, berdasarkan pengakuan murid itu, kata-kata kasar dalam video tersebut ditambahkan pada malam hari setelah gambar diambil pada siang hari di ruang kelas.

"Siswa tidak bersuara pada pengambilan video itu karena menurut pengakuan siswa bahwa video itu setelah malam harinya baru di-dubbing dengan suara tambahan," kata Sumanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com