Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengais Rezeki di Balik Anjloknya KRL di Kebon Pedes Bogor..

Kompas.com - 11/03/2019, 17:21 WIB
Walda Marison,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Di balik kecelakaan kereta rel listrik (KRL) yang terjadi di daerah palang pintu Kebon Pedes Bogor, ada orang yang mengais rezeki dari hal lain yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.

Dia adalah Darsono (47), warga Jalan Tanah Merdeka, Tanah Sareal, Kota Bogor.

Pria yang adalah seorang muazin ini mengaku mendapatkan tambahan penghasilan saat memungut sampah di lokasi anjloknya KRL di Bogor.

Dia memungut sampah kemasan plastik bekas para pekerja PT KAI yang bekerja selama memperbaiki rel pasca-kecelakaan.

"Ini kan hanya sekadar barang-barang bekas pekerja PT KAI yang merapikan ini, istilahnya botol-botol minuman itu kan istilahnya untuk mengais rezeki lah, Pak," ujarnya saat ditemui di kawasan Kebon Pedes, Senin (11/3/2019).

Baca juga: KAI Pastikan KRL Tujuan Bogor Sudah Beroperasi Normal

Sejak pagi, dia mengaku sudah menelusuri bantaran rel untuk mencari barang bekas yang layak untuk dikiloin.

Terlihat di tangan kanannya satu kantong plastik besar penuh dengan gelas dan botol plastik.

Namun dirinya mengaku hanya mengumpulkan barang bekas dari para pekerja, bukan barang milik korban kecelakaan yang tercecer.

Menurut Darsono, dia biasanya hanya mengumpulkan sampah dari satu bak sampah ke bak sampah lainnya.

Namun sejak memulung di bantaran rel pasca-insiden tersebut, penghasilannya bertambah.

"Kalau sehari jalan empat sampai lima kali ya bisa dapat Rp 45.000 lah. Kalau yang mungut di rel saja paling ya Rp 20.000 sampai Rp 25.000. Lumayan buat nambah rezeki," terangnya.

Baca juga: Rel Kebon Pedes Bogor Diperbaiki, Kecepatan KRL Masih 20-40 Km Per Jam

Darsono menegaskan dia tidak bermaksud mensyukuri kecelakaan tersebut. Sebagai warga yang tinggal di sekitar sana, dia menyayangkan kejadian itu.

"Sebagai warga sini siapa yang mau sih, Pak, ada kejadian seperti ini," terangnya.

Sebelumnya, kereta commuter line lintas Jakarta-Bogor anjlok di rel dekat Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (10/3/2019).

Sejumlah saksi mata menyebut, saat kejadian terdengar suara dentuman keras dari arah rel kereta.

Sebelum anjlok, bagian atap kereta sempat mengenai kabel listrik. Tidak lama setelah itu, gerbong di sebelah depan terguling keluar dari jalur rel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com