Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Kedai Legendaris Ketan Susu Kemayoran..

Kompas.com - 13/03/2019, 14:32 WIB
Pavel Tanujaya,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Bicara tentang Kemayoran, belum lengkap tanpa tahu Kedai Ketan Susu Kemayoran legendaris yang menjadi incaran turis-turis.

Kedai atau warung yang terkenal dengan ketan susunya ini telah buka selama 61 tahun dari 1958 dan sudah turun temurun beroperasi selama empat generasi. Bagaimana sejarahnya?

Menurut Cainuri, penerus generasi ketiga kedai tersebut, tempatnya adalah kedai kopi biasa pada awalnya.

Ketan, gorengan, dan minuman-minuman sudah dijual dari sejak awal kedai ini dibuka. Ide ketan susu belakangan datang dari para konsumen yang sering berkunjung di pagi hari.

Baca juga: Nikmatnya Olahan Ketan Susu Khas Minang

"Mulai 1990-an baru dikasih susu, permintaan konsumen juga itu," ujar Cainuri. 

Dari 1958, kedai ini buka 24 jam nonstop dengan pergantian shift oleh sesama anggota keluarga.

Kedai ini hanya libur saat Lebaran tiba. Mereka tutup selama lima hari saat Lebaran.

Menurut Cainuri, kurang lebih 50 kilogram ketan habis per hari. Satu porsi ketan susu dijual dengan harga Rp 5.000 dan gorengan seharga Rp 1.000. 

Pembeli yang berdatangan pun tidak hanya turis lokal. Turis-turis asing juga sering berdatangan untuk mencicipi ketan yang dikuahi susu kental manis dan ditaburi serabut kelapa tersebut.

Baca juga: Paduan Selaras Teh Poci dan Ketan Susu

Menurut para pengunjung, biasanya tempat ini ramai saat malam hari dan lebih enak disantap pada malam hari. Cainuri juga mengatakan bahwa malam hari kedai lebih ramai.

"Biasanya sih malam enaknya, ini kebetulan saja sekarang lewat jadi sekalian" ujar Emil, salah satu pengunjung.

Yang ingin mencoba ketan susu di kedai ini bisa datang ke Jalan Kemayoran Gempol atau Garuda Ujung, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com