JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Reskrim Tangerang Selatan mengamankan enam orang pengelola UD Surya Agung Perdana (SAP) yang menipu korbannya dengan menggunakan kupon undian berhadiah.
Keenam orang yang ditangkap yaitu Sri Sudarti selaku pemilik UD SAP, Genta Kurniawan, Renold Firnando, Eti Susanti, Marjoni sebagai supervisor, dan Mohammad Sofyan sebagai marketing.
Kasus penipuan itu terungkap setelah polisi mendapat laporan seorang korban bernama Ervina yang merasa dirugikan dan ditipu perusahaan tersebut.
Berikut adalah enam temuan polisi seputar kasus tersebut.
Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alexander Yurikho mengatakan, ketika beraksi seorang pegawai UD SAP yang berperan sebagai marketing menawarkan sebuah voucher makan gratis kepada korbannya yang berbelanja di toko serba ada (toserba)
"Korban ditawari sebuah voucer makan gratis Rp 10.000 di rumah makanan cepat saji. Tak hanya itu, di voucer itu korban juga ditawari mendapatkan barang yang cukup menggiurkan," kata Alex di Mapolres Tangerang Selatan, Kamis (28/3/2019).
Baca juga: Waspadai, Begini Cara Perusahaan Undian Berhadiah Palsu Tipu Korbannya
Barang-barang yang ditawarkan berupa mobil, sepeda motor, logam mulia, barang-barang elektronik, dan sejumlah uang tunai.
Pemberian voucher tersebut bertujuan para korban tertarik dengan tawaran mereka dan mau mendatangi kantor UD SAP di Ruko Galden Boulevard, Lengkong Raya, Serpong Utara, Tangerang Selatan.
Saat korban mendatangi kantor UD SAP, mereka akan disambut salah satu supervisor komplotan itu.
"Setiba di kantor ternyata korban diharuskan membayar Rp 14 juta untuk dapat mengambil kupon di dalam kotak undian," kata Alex.
Para supervisor tersebut meyakinkan korban dengan modus, korban akan mendapat uang Rp 20 juta jika hanya memperoleh voucer bertulis, "anda belum beruntung".
Selain itu para korban juga ditunjukkan iklan yang pelaku pasang di sebuah koran lokal agar si korban percaya dengan bujuk rayu mereka.
Setelah membayar uang Rp 14 juta kepada perusahaan tersebut, korban diperkenankan mengambil sebuah kupon berhologram dari dalam kotak undian.
Namun dapat dipastikan bahwa para korban hanya akan mendapatkan air purifier yang harganya kurang dari Rp 5 juta setelah menggosok hologram tersebut
"Setelah penggerebekan, kotak dibuka, di dalamnya ada 150 voucer berhologram, kemudian semua digosok, isinya tidak ada yang bertuliskan mobil, motor, logam mulia, uang tunai. Semuanya bertuliskan air purifier," kata Alex.