Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Gangguan KRL dalam Sepekan Terakhir...

Kompas.com - 02/04/2019, 08:15 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta Rel Listrik (KRL) yang merupakan salah satu transportasi umum andalan warga Jabodetabek mengalami gangguan dalam sepekan terakhir.

Catatan Kompas.com, setidaknya terjadi tiga kali gangguan operasional dalam sepekan terakhir. Hal ini menyebabkan perjalanan terganggu dan terjadi penumpukan penumpang di sejumlah stasiun.

1. Selasa, 26 Maret 2019

Sekitar pukul 16.11 WIB pada Selasa (26/3/2019), perjalanan KRL terganggu di antara Stasiun Palmerah dengan Stasiun Kebayoran.

Hal ini karena ada layang-layang tersangkut di kawat listrik aliran atas (LAA) jalur tersebut.

Vice President Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba mengatakan, beberapa perjalanan KRL sempat terhambat akibat kejadian tersebut.

Baca juga: Karena Layang-layang Tersangkut, Perjalanan KRL Terhambat

"Akibat kejadian tersebut, tiga perjalanan KRL sempat tertahan. Namun, gangguan tersebut berhasil diatasi pukul 17.00 WIB," kata dia

Setelah kejadian tersebut, ia mengimbau warga agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar jalur karena gangguan sekecil apapun bisa mengganggu keselamatan dan laju kereta.

2. Jumat, 29 Maret 2019

Di hari itu, pada pukul 12.07 Kereta bernomor KA 1980 relasi Tanah Abang-Rangkas Bitung berhenti di tengah perjalanan lantaran mengalami gangguan operasional.

"Gangguan disebabkan adanya kendala operasional pada KA 1980 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung. Untuk menangani kendala tersebut, Listrik Aliran Atas (LAA) di Tanah Abang - Palmerah untuk sementara dipadamkan," kata Anne.

Baca juga: Kereta yang Alami Gangguan di Stasiun Tanah Abang-Palmerah Sudah Diderek

Imbasnya, perjalanan kereta dari Tanah Abang menuju Stasiun Palmerah mengalami kelumpuhan dan tidak bisa melayani para pengguna jasa.

Dalam perbaikannya, PT KCI dibantu oleh petugas PT KAI Daop 1 Jakarta.

Ia kemudian menghimbau kepada para penumpang agar dapat menggunakan transportasi lain sebagai alternatif karena gangguan operasional tersebut.

3. Senin 1 April 2019

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com