Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Pencuri Modus Kempis Ban Incar Nasabah Bank

Kompas.com - 12/04/2019, 11:45 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Polisi membekuk lima orang anggota komplotan pencuri yang beraksi menggunakan modus ban kempis. Satu orang pelaku lainnya tewas setelah didor polisi karena melawan saat ditangkap.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, komplotan tersebut sudah beraksi berulang kali dan sengaja menjadikan nasabah bank sebagai target operasi mereka.

"Pelaku ini adalah kelompok Palembang-Lampung khusus melakukan pencurian kekerasan nasabah bank, khusus nasabah bank," kata Argo dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Kamis (11/4/2019).

Baca juga: Pengemudi Mobil Tertipu Modus Ban Kempis di Jalan Casablanca, Rp 30 Juta Raib

Argo menuturkan, salah seorang pelaku berinisial B bertugas mengamati para nasabah yang tengah mengambil uang di dalam bank. Sambil berpura-pura menjadi nasabah, ia menentukan nasabah mana yang dijadikan sasaran.

Nasabah yang datang seorang diri dan menggunakan mobil menjadi incaran mereka. Setelah target ditentukan, anggota komplotan lain akan membuntuti target menggunakan sepeda motor.

Pelaku berinisial DH berperan menjadi eksekutor. Ia bertugas menancapkan paku ke ban mobil sebelah kiri belakang target saat mobil berhenti di lampu merah atau terjebak kemacetan.

Dalam waktu 20 menit, ban mobil pun akan bocor. Pelaku lainnya kemudian mengarahkan target untuk menepikan kendaraannya karena bannya bocor. Pada saat inilah pencurian terjadi.

Baca juga: Komplotan Pencuri Modus Kempis Ban Incar Nasabah Bank

Ketika target sibuk memperbaiki ban bocor yang ada di sebelah kiri belakang, pelaku akan membuka pintu atau jendela mobil sebelah kanan dan mengambil uang yang tersimpan dalam mobil.

"Kalau yang bocor sengaja kiri belakang otomatis kan sopir mengganti (ban). Nah, sebelah kanan mobil tidak kelihatan. Jadi dia buka pintu dan mengambil uang," ujar Argo.

Bawa senjata tajam

Argo menyebut, komplotan ini selalu membawa senjata tajam setiap kali beraksi. Senjata tajam itu digunakan untuk melukai korban apabila korban melawan.

Kanit 1 Subdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvino Edward mengatakan, ada beberapa korban yang mengalami luka akibat nekat melawan pelaku.

"Kalau misal korbannya melakukan perlawanan, tergantung situasi, tapi mereka sudah mempersiapkan semuanya. Pengakuannya belum ada yang tewas. Ada yang dilukai pakai pisau tadi," ujar Malvino.

Berdasarkan catatan polisi, kelompok itu sudah beraksi di sejumlah lokasi yaitu Klender, Kelapa Gading, Harapan Indah, dan Pondok Gede. Yang teranyar, komplotan menggasak uang tunai senilai Rp 30.000.000 di Jalan Casablanca.

"Kemarin diambil Rp 30 juta yang rencananya oleh korban mau digunakan untuk DP uang di Senayan mau sewa lapangan olahraga," kata Argo.

Berkaca dari peristiwa itu, Argo meminta masyarakat waspada dan berhati-hati apabila mengambil uang tunai dalam jumlah banyak.

"Masyarakat yang ingin mengambil uang dalam jumlah yang banyak diharap minta pengawalan polisi, itu gratis. Kedua, setelah mengambil uang, jangan sendirian, ada temannya," ucap Argo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com