Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Asdi, Menjemput Rezeki sebagai Tukang Isi Ulang Korek Gas

Kompas.com - 23/04/2019, 16:51 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Walaupun kini harga korek gas sangat terjangkau, sebagian orang masih memilih isi ulang korek gas daripada membeli yang baru.

Hal itu dimanfaatkan oleh Asdi (46), seorang tukang isi ulang korek gas yang sudah 21 tahun berkeliling berjalan kaki menawarkan jasanya.

Saat ditemui Kompas.com, Asdi tengah beristirahat di warung kopi Babeh, Beji, Depok pada Senin (22/4/2019).

Meski tengah beristirahat, ia tampak masih melayani orang-orang yang menghampirinya untuk mengisi korek gas.

Baca juga: Debat Pilgub Babel, Ratusan Korek Gas Diamankan Polisi

Bapak satu anak tersebut setiap hari berkeliling di sekitar Depok II dan Beji untuk mengais rezeki demi menyekolahkan anak semata wayangnya serta menafkahi istrinya.

Meski setiap harinya ia harus berjalan kaki mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB, Asdi tak pernah mengeluh.

“Yang penting syukurin saja apa yang kita punya sekarang,” ucap Asdi sambil mengisi ulang korek gas milik pelanggannya.

Berbekal kotak berisi dua gas untuk korek, ia bertahan menekuni usaha tersebut.


Asdi mengaku bertahan menekuni usaha isi ulang korek gas karena sudah merasa nyaman dan hasilnya menjanjikan.

"Saya sudah merasa nyaman dengan usaha ini, karena hasilnya lumayan bisa buat menafkahi istri dan menyekolahkan anak saya,” ucap Asdi kepada Kompas.com.

Asdi, tukang isi ulang korek gas di Beji, Depok, Senin (22/4/2019).KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA Asdi, tukang isi ulang korek gas di Beji, Depok, Senin (22/4/2019).

Dari isi ulang korek gas itu pun, ia dapat membeli rumah, sawah, dan empang di kampungnya di Tasikmalaya.

Asdi memasang tarif hanya Rp 1.000 untuk pengisian gas satu korek api. Meski demikian, ia dapat membawa pulang Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per harinya.

Menurut Asdi, dengan menjemput bola ke rumah-rumah warga, akan lebih banyak pelanggan dibandingkan jika diam menunggu pelanggan.

“Karena dari berkeliling kita dapat menjalin komunikasi sehingga pelanggan itu nyaman sama kita dan terus menunggu kita,” ucap dia.

Baca juga: Kisah Kong Muin, Menjemput Rezeki Menjadi Tukang Servis Payung Keliling...

Karena sikapnya yang ramah dan dipercaya pelanggan, Asdi sering diminta untuk menjualkan jam tangan milik pelanggannya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com